Kemendagri Sinergikan Pemda dan Masyarakat Sukseskan Gerakan #Gilasampah di Bali

Kemendagri

Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) membangun sinergi pemerintah daerah (Pemda) dan masyarakat untuk berperan serta menyukseskan Gerakan Inovasi Langsung Aksi Sampah (#Gilasampah) di Bali pada April mendatang. Foto: Kemendagri

INDOPOS.CO.ID – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) membangun sinergi pemerintah daerah (Pemda) dan masyarakat untuk berperan serta menyukseskan Gerakan Inovasi Langsung Aksi Sampah (#Gilasampah) di Bali pada April mendatang.

Gerakan ini bertujuan menumbuhkan dan meningkatkan literasi-edukasi penanganan sampah, menghubungkan sesame anggota masyarakat (connecting people) untuk bersama-sama mengelola sampah, serta menginisasi aksi dan inovasi (action and innovation). Hal ini sekaligus dalam rangka menyambut perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Group of Twenty (G20) 2022 di Bali.

Pelaksanaan gerakan sukarela ini sejalan dengan mandat Undang-Undang (UU) Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, khususnya Pasal 365 tentang kerja sama daerah dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan. Di pasal itu disebutkan, kerja sama sukarela dilaksanakan oleh Daerah untuk penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah namun dipandang lebih efektif dan efisien jika dilaksanakan dengan bekerja sama.

Hal ini disampaikan Staf Khusus Menteri Dalam Negeri Bidang Politik dan Media Kastorius Sinaga dalam rapat “Supervisi Kebijakan Terkait Penanganan Persampahan Metropolitan Sarbagita” yang digelar secara hybrid di Kantor Pusat Kemendagri, Rabu (23/3/2022).

“Kemendagri sebagai koordinator pembinaan dan pengawasan pemerintahan daerah akan mencoba merajut kerja sama sinergi antar-K/L dengan Pemda dan juga masyarakat. Karena inilah menjadi mandat UU 23 Tahun 2014 Pasal 365,” kata Kastorius.

Sementara itu, perwakilan dari Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI) Christine Halim dalam rapat supervisi itu menyampaikan, persoalan sampah menjadi tanggung jawab dari semua pihak, tak terkecuali setiap individu.

“Kalau kita bisa mencanangkan hal ini kepada setiap orang yang merasa sebagai bangsa Indonesia dan orang lain yang datang ke wilayah kita, menghargai tata krama bagaimana cara membuang sampah yang sebenarnya, tentunya ini sudah tidak akan menjadi masalah,” ujarnya.

Di sisi lain, akademisi Universitas Warmadewa Bali Eka Mahardika menambahkan, peran organisasi yang terlibat dalam #Gilasampah sangat penting. Kegiatan ini, menurutnya, dapat menjadi open gate untuk kegiatan penanganan sampah berikutnya.

“(Dengan) energi teman-teman yang hadir di ruang ini, di rapat ini (diharapkan) terciptanya kolaborasi di ujungnya,” tegasnya. (rmn)

Exit mobile version