INDOPOS.CO.ID – Pemerintah harus lebih intens mengawasi peredaran makanan dan minuman pada bulan suci Ramadan. Pernyataan tersebut diungkapkan Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani melalui gawai, Sabtu (9/4/2022).
Ia menuturkan, masyarakat Indonesia cenderung lebih konsumtif saat bulan Ramadan. Pihak yang tak bertanggung jawab banyak memanfaatkan kesempatan tersebut untuk meraup untung berlipat.
“Pengawasan peredaran makanan dan minuman harus dilakukan sampai ke pasar tradisional di daerah,” katanya.
“Pastikan makanan takjil dan makanan siap saji yang beredar di pasaran bebas dari bahan-bahan berbahaya,” imbuhnya.
Politisi PKS ini mengatakan, memastikan keamanan pangan adalah tugas pemerintah. Ini dilakukan untuk menjamin keselamatan rakyat.
“Masih banyak masyarakat yang tidak paham dan tidak bisa mengenali makanan yang mengandung zat bahaya atau tidak,” ujarnya.
Untuk itu, dikatakan dia, pemerintah harus sering melakukan edukasi dan sosialisasi tentang pangan layak konsumsi pada masyarakat. Dengan cara-cara yang sederhana, tanpa harus uji laboratorium.
“Masyarakat bisa diedukasi tentang pangan aman dan sehat dari mengenali melalui warna, bau, maupun kekenyalan makanan. Atau juga dengan memerhatikan kemasan, label, izin edar dan masa kedaluwarsanya,” ungkapnya.
Ia menyebut, kasus keracunan makanan yang kerap terjadi, salah satunya disebabkan kurangnya pengetahuan dan ketelitian konsumen terkait makanan sehat dan aman. Oleh karena itu, menurut dia, pemerintah harus melakukan pengawasan dan pembinaan kepada para pelaku usaha pangan olahan, agar tetap menjaga standar keamanan pangan pada produknya. (nas)