Industri Start-up Digital Bertumbuh Kolaborasi dengan HUB.ID

Kolaborasi

(dua dari kiri ) Luat Sihombing, koordinator business matchmaking kemenkominfo, Ryan Manafe, ceo & founder Dagangan (dua dari kanan)

INDOPOS.CO.ID – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) sukses melaksanakan HUB.ID 2021, sebagai upaya mendukung pertumbuhan industri start-up digital di Indonesia. Program business matchmaking tersebut telah memfasilitasi start-up lokal untuk berkembang, berkolaborasi dan menerima pendanaan. Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Kemenkominfo, Semuel Abrijani Pangerapan, Kamis (7/4/2022) mengatakan Indonesia saat ini sedang berada dalam era akselerasi transformasi digital nasional yang ditandai dengan berbagai upaya percepatan pemerataan pembangunan infrastruktur digital.

“Kementerian Komunikasi dan Informatika berperan tidak hanya sebagai regulator, tetapi juga fasilitator yang menyiapkan masyarakat yang siap untuk hidup di era ekonomi digital dengan berbagai program. Salah satunya melalui HUB.ID, program pembinaan start-up yang berkesinambungan komprehensif,” ujar Semuel dalam sambutannya saat HUB.ID Alumni Talks, di Jakarta (7/4/2022).

Mendukung hal tersebut program 1000 Start-up Digital dan Start-up Studio Indonesia hadir untuk menjaring talenta-talenta digital dan membekali mereka dengan mentoring intensif hingga siap menjadi pemimpin perusahan teknologi atau startup digital.

Koordinator Business Matchmaking Direktorat Jendral Aplikasi Informatika Kemenkominfo, Luat Sihombing mengatakan HUB.ID bisa menjadi sebuah platform bagi start-up digital Indonesia untuk bertumbuh dari skala bisnis. Termasuk memperluas kerja sama bisnis dan memperbanyak aktivitas bisnis.

“Pada program HUB.ID 2021 berbagai sektor masuk di antaranya pariwisata, keuangan, logistik, pertanian, perikanan, dari semua start-up ini terbilang cukup beragam, mereka memberikan inovasi salah satunya Dagangan bergerak dalam bidang logistik,” ujar Luat.

Di kesempatan yang sama Walikota Surakarta, Gibran Rakabuming mengungkapkan pandemi Covid-19 telah membawa dampak besar, di mana masyarakat dipaksa untuk beradaptasi. Namun di sisi lain kondisi tersebut ikut mendorong percepatan digitalisasi di segala aspek. Dia mengatakan, semua kini harus menggunakan teknologi digital, mulai dari pendidikan, perkantoran, usaha, seni budaya hingga pelayanan administrasi.
Pemerintah Kota Surakarta mendorong UMKM Solo untuk turut serta dalam ekosistem ekonomi digital. Bahkan tahun 2021 lalu Kota Kota Surakarta memecahkan Rekor Muri sebagai daerah dengan pedagang pasar tradisional yang melakukan transaksi digital terbanyak di Indonesia. Tercatat ada 1.046 pedagang di Pasar Klewer dan Pasar Kadipolo yang menggunakan program transaksi jual-beli dengan sistem elektronik.

Lebih lanjut Gibran mengatakan berkat digitalisasi, pertumbuhan ekonomi Kota Solo mengalami pertumbuhan positif pada 2021 di angka 4,01 persen. Kondisi tersebut meningkat setelah mengalami defisit di tahun sebelumnya sebesar -1,74 persen.

“Dalam hal ini saya mendukung pertumbuhan start-up sebagai percepatan transformasi digital. Saya berharap start-up Dagangan kedepan dapat bersinergi dengan pemerintah termasuk dengan kota Solo guna mendukung pelaku usaha dalam ekosistem digital. Semoga kegiatan HUB.ID Alumni Talks dapat memberikan informasi bermanfaat khususnya dalam mendorong transformasi digital dalam perdagangan dan UMKM,” kata Gibran.

CEO dan Co-Founder Dagangan Ryan Manafe mengungkapkan teknologi bisa menjadi solusi nyata bagi masyarakat. Salah satunya seperti yang Dagangan lakukan dengan memberikan akses bahan pokok yang wajar. Lebih lanjut dia menyebutkan dalam 2 tahun Dagangan telah menjangkau 10.000 desa khususnya di Pulau Jawa, dengan 30.000 pengguna dari mulai perorangan, pemilik toko, dan UMKM. Dagangan memfasilitasi masyarakat di daerah akan akses terhadap berbagai barang kebutuhan yang kini sudah mencapai 100 ribu transaksi. (ney)

Exit mobile version