INDOPOS.CO.ID – Menjadi diaspora Indonesia di Amerika Serikat sangat membanggakan. Apalagi di sana bisa bertemu dengan komunitas diaspora Indonesia.
Pernyataan tersebut diungkapkan Diaspora Indonesia di Amerika Sharon Stephania Siauw dalam acara daring, Minggu (10/4/2022).
Menjadi seorang komposer film Indonesia dan juga pemain biola ulung tidak menyurutkan Sharon untuk mengenalkan kebudayaan Indonesia di negeri Paman Sam. Dibantu komunitas diaspora Indonesia, mereka kerap membuat event untuk mengenalkan budaya Tanah Air.
“Dengan komunitas diaspora aku merasa di rumah sendiri. Apalagi dukungan teman-teman sangat besar di sana,” katanya.
Usai Gadis belia genap berusia 20 tahun ini mengaku, masyarakat di Amerika Serikat sudah banyak mengenal kebudayaan Indonesia. Sehingga, menjadi tantangan tersendiri bagi diaspora Indonesia di Amerika.
“Mereka (bangsa Amerika) sudah mengenal sekali Indonesia dan budayanya. Jadi kita harus mengambil peran besar untuk mendorong lagi kebudayaan Indonesia di sana,” terangnya.
Lulusan dari Berklee College of Music dengan predikat Summa Cum Laude pada 2021 lalu ini menuturkan, tak sedikit tantangan saat mengenalkan budaya Indonesia di luar negeri. Kendati hal itu bisa dikerjakan bersama komunitas diaspora Indonesia di Amerika.
“Komunitas diaspora Indonesia di Amerika itu memiliki visi dan misi untuk mengenalkan kebudayaan Indonesia, jadi paling sulit kendala itu kita bisa dapat kesempatan besar memperkenalkan kebudayaan Indonesia di sana,” ungkapnya.
“Apalagi diaspora itu sangat minoritas di sana, jadi kita harus bisa mendapatkan perhatian lebih dari anak-anak Amerika,” imbuhnya.
Salah satu upaya yang harus dilakukan, dikatakan dia, harus membangun jaringan dengan baik. Selain melakukan marketing secara masif setiap event pengenalan kebudayaan Indonesia.
“Kita benar-benar kerjakan sendiri, karena memang jumlah diaspora di sana sedikit. Hanya mendapat dukungan beberapa anggota komunitas diaspora saja di sana,” katanya.
“Hasil baru kita lihat setelah acara panggung selesai. Jadi memang kita harus membuat acara yang tidak pernah dilihat orang-orang di Amerika sebelumnya,” imbuhnya.(nas)