Waspada! Masyarakat Mudah Terpecah Menjelang 2024

keberagaman

Ilustrasi keberagaman. Foto: Dokumentasi Kemenag

INDOPOS.CO.ID – Masyarakat mudah terpolarisasi, apalagi di tengah situasi pandemi dan menuju pemilu 2024.Untuk itu lembaga legislatif secara bersama-sama mencegah hal itu.

Pernyataan tersebut diungkapkan Ketua Umum Ikatan Alumni (Iluni) Universitas Indonesia (UI) Andre Rahadian dalam keterangan, Senin (11/4/2022).

Ia mengatakan, kebutuhan yang dilihat saat ini adalah menuju 2024.

“Adanya pandemi dan revolusi industri 4.0 membuat masyarakat mudah terpecah,” katanya.

Andre menjelaskan, gerakan Kohesi Kebangsaan merupakan gerakan yang telah bergulir sejak 28 Oktober 2021 lalu. Gerakan ini bertujuan untuk meredam ancaman polarisasi yang semakin menajam, termasuk beredarnya ujaran kebencian dan berita bohong (hoaks) di tengah situasi pandemi.

“Banyak penggunakan digital sehingga terpolarisasi. Makanya kohesi ini harus dikenal orang. Karena orang paling gampang sekarang membahas persepsi,” ucapnya.

Hal yang sama diungkapkan Ketua Iluni UI Herzaky Mahendra Putra. Ia mengatakan, pentingnya kolaborasi bagi seluruh elemen bangsa untuk menjaga dan merawat kohesi kebangsaan.

“Ruang publik semakin banyak dipenuhi narasi-narasi yang memecah belah. Dan, tugas kita semua untuk memastikan narasi-narasi memecah belah ini tidak mendominasi percakapan publik,” katanya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno mengakui bahaya polarisasi bagi bangsa ini jika dibiarkan terus mengakar dan meyakini polarisasi akan kembali terjadi di 2024.

“Perlu adanya upaya sedini mungkin untuk mencegahnya,” katanya. (nas)

Exit mobile version