Kota Tangerang Berlakukan Pembelajaran Tatap Muka 100 Persen

PTM Kota Tangerang

Wali Kota Tangerang Arif R Wismansyah ikut mengajari murid SD setelah belajar tatap muka. Ist

INDOPOS.CO.ID – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Pendidikan (Dindik) telah memberlakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) kapasitas 100 persen untuk tingkat PAUD, TK, SD, hingga SMP sejak 4 April 2022 lalu.

PTM 100 kapasitas persen tersebut merupakan pertama kalinya diterapkan sejak pandemi Covid-19.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang H Jamaluddin menegaskan pihaknya melarang seluruh orang tua murid menunggu kegiatan putra-putri mereka hingga pulang sekolah.

Kebijakan tersebut dilakukan karena khawatir terjadi kerumunan orang tua siswa di area halaman sekolah, pada pelaksanaan PTM 100 persen.

“Di hari pertama digelarnya PTM dengan kapasitas 100 persen, kami tegaskan kepada para orang tua agar tidak berkumpul dan berkerumun di sekolah,” ujar Jamaluddin belum lama ini.

Wali Kota Tangerang Arif R Wismansyah dan Kepala Dinas Pendidikan Jamaluddin sidak ke sekolah. Ist

Ia meminta kepada orang tua siswa agar tetap menjaga protokol kesehatan (prokes) baik saat mengantar maupun saat menjemput anak dari sekolah.

“Kami mohon kepada orang tua murid agar selesai mengantar anak-anak, langsung segera pulang,” ujarnya.

Jamaluddin juga meminta kepada orang tua murid untuk mendukung anak-anak mereka dalam pelaksanaan PTM 100 persen.

Para orang tua murid diharapkan dapat menyampaikan dan mengingatkan pentingnya prokes selama kegiatan PTM berlangsung di sekolah masing-masing.

“Kita harap agar orang tua murid dapat memberi pemahaman kepada anak mereka agar selalu menerapkan prokes demi kelancaran PTM 100 persen ini. Jadi tidak ada anak-anak yang tidak menggunakan masker, karena yang utama bagi anak-anak itu adalah tetap jaga kesehatan,” ujarnya.

Lebih jauh Jamaluddin mengatakan, meski PTM 100 persen tersebut telah diterapkan, namun kegiatan ekstrakurikuler bagi para siswa belum diizinkan. Selain itu, kantin-kantin di sekolah juga belum diperbolehkan untuk berjualan.

“Untuk kegiatan ekstrakulikuler dan kantin, belum kita operasikan lagi, karena aktivitas belajar mengajar PTM, masih dilakukan di sekitar ruang kelas saja dan dalam pantauan guru,” katanya.

Gelaran PTM 100 persen itu akan berlangsung dalam pengawasan oleh tim monitoring, yang telah dibentuk oleh Dinas Pendidikan Kota Tangerang.

Jamaluddin menjelaskan, penerapan PTM kapasitas 100 persen tersebut dilaksanakan berdasarkan hasil evaluasi bersama dengan Satgas Covid-19 tingkat kota, Dinas Kesehatan (Dinkes) dan stakeholder terkait.

Peserta PTM kapasitas 100 persen ini hanya siswa yang telah mendapat vaksinasi dosis pertama dan kedua. Sebab, peserta yang belum divaksin rentan terpapar Covid-19.

“Syarat bagi anak-anak untuk mengikuti PTM adalah, anak-anak sudah menjalani vaksinasi Covid-19 tahap pertama dan kedua, diizinkan oleh orang tua. Kalau misalnya ada siswa yang belum vaksin kedua atau belum diizinkan orang tuanya untuk PTM, siswa itu nantinya akan mengikuti PJJ. Jadi, nanti mereka dikasih tugas sama gurunya sebagai pengganti pelajaran,” katanya.

Mengenai teknis PTM 100 persen, kata Jamaluddin, pihaknya menyerahkan semua aturan kepada sekolah. Berdasarkan ketentuan dari Dinas Pendidikan Kota Tangerang, jam belajar dalam pelaksanaan PTM 100 persen ini maksimal empat jam dengan menyesuaikan situasi kelas dan siswa.

“Sekolah wajib memiliki tim pengawas untuk melakukan pemantauan aturan PTM dengan meminimalisasi kelalaian atau ketidakpatuhan warga sekolah terhadap disiplin prokes. Di mana kita telah berkoordinasi dengan Satpol PP hingga Satgas Covid-19 tingkat kecamatan dan kelurahan dalam mengantisipasi kerumunan di luar sekolah pada saat siswa pulang sekolah,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, apabila ditemukan warga sekolah yang terpapar Covid-19 dan positivity rate-nya di atas 5 persen, maka sekolah tersebut harus ditutup sementara. Tujuannya untuk menghindari penyebaran Covid-19 yang lebih masif.

“Kami pasti akan melakukan skrining secara acak kepada warga sekolah yang mengikuti PTM tersebut. Kita terus berkoordinasi dengan Dinkes Kota Tangerang untuk melakukan surveilans aktif kepada warga sekolah dan yang pasti kita akan tetap mengutamakan kesehatan terlebih dahulu agar pendidikan bisa kembali berjalan normal,” katanya. (adv)

Exit mobile version