Senin, 4 Juli 2022
No Result
View All Result
www.indopos.co.id

Magazine Paten kesatu 2022

  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Koran
  • Index
www.indopos.co.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Koran
  • Index
No Result
View All Result
www.indopos.co.id
No Result
View All Result
Home Nasional

Kurikulum Merdeka, Ketua Panja Pendidikan: Jangan Terburu-buru dan Dievaluasi Lagi

by arm
Selasa, 12 April 2022 - 14:12
in Nasional
mendikbud

Ilustrasi belajar mengajar. Foto: Dokumen Indopos

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOS.CO.ID – Kurikulum Merdeka adalah kurikulum 13 (Kurtilas) yang disederhanakan (kurikulum darurat). Perwajahan Kurikulum Merdeka berbeda dengan Kurtilas.

Pernyataan tersebut diungkapkan Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih melalui gawai, Selasa (12/4/2022). Menurut dia, dalam kurikulum merdeka terdapat beberapa terobosan, seperti kampus merdeka, sekolah pengerak hingga merdeka belaajar.

BacaJuga

PTSL Majukan Desa dan Beri Dampak pada Ketahanan Ekonomi

Waspadai Penipuan Catut Nama Jurnalis di Jakarta, Begini Modusnya

“Secara subtansi kedu kurikulum ini sama. Hanya sarana dan prasarana (Sarpras) yang membedakan kedua kurikulum ini. Seperti IT dan peralatan kesehatan saat pandemi,” katanya.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menuturkan, dari kurikulum KTSP, Kutilas, Kurikulum darurat, kurikulum merdeka hanya ada dua komponen pokok, yakni guru dan sarpras.

“Keduanya sangat fital pada sistem pendidikan nasional. Misalnya guru yang tidak pernah di upgrade, sampai sekarang pola mengajarnya sama, meskipun sudah berganti-ganti kurikulum,” jelasnya.

Ketua Panitia Kerja (Panja) Pendidikan ini menilai, pemerintah tidak harus memaksakan merubah kurikulum yang ada. Apalagi ada opsi penggunaan kurikulum disesuaikan atau pilihan (opsional). Baik itu kurikulum darurat, kurtilas atau kurikulum merdeka.

“Nantinya ini akan menyebabkan kesulitan saat asesmen nasional (AN). Karena AN yang menggantikan Ujian Nasional (UN) standarnya menyesuaikan kurikulum merdeka,” ungkapnya.

“Jadi mereka yang menggunakan Kurtilas jadi tidak relevan, meskipun substansinya sama. Tapi kan banyak yang secara teknis berbeda. Akhirnya ini ambiguitas, dan yang terjadi di lapangan bingung,” imbuhnya.

Meskipun, dikatakan dia, konsepnya mudah, akan tetapi pelaksanaannya mengalami kesulitan saat melakukan koordinasi. Untuk itu, dia meminta agar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Riset, Teknologi (Kemdikbudristek) agar tidak terburu-buru merubah kurikulum.

Apalagi, menurut dia, tidak ada perubahan secara mendasar. “Kalau belum urgen sebaiknya tidak usah merubah kurikulum. Apalagi tidak ada perubahan yang mendasar. Ini kata pakar melakukan pekerjaan yang sama tetapi ingin hasil yang berbeda. Ini hanya menghambur-hamburkan anggaran,” tegasnya.

“Apalagi ini ada tuntutan Sarpras. Kita itu belum siap. Sebelum pandemi saja ada 1,8 juta ruang kelas dan 1,3 juta rusak. Dan tidak ada skema perbaikan. Ini baru ruang kelas, belum laboratorium atau ruang praktik dan lainnya,” imbuhnya.

Ia meminta agar Kemdikbudristek melakukan evaluasi pelaksanaan kurikulum merdeka. Selain harus mempersiapkan grand desain (Blue print) sistem pendidikan nasional. Sebab, menurut dia, pendidikan adalah kebutuhan mendasar yang harus diperhatikan. (nas)

Tags: Kemendikbudristekkurikulum merdekapendidikan
ShareTweetSendShareSend

Related Posts

mendikbud
Nasional

Pemerintah Alokasikan Miliaran Rupiah Dana Abadi Perguruan Tinggi Agar Menjadi Ini

Selasa, 28 Juni 2022 - 07:08
webinar
Nasional

Kolaborasi Praktisi dan Akademik Dongkrak Kompetensi Mahasiswa

Senin, 27 Juni 2022 - 22:23
Pembangunan Rusun Santri
Nasional

Dukung Pendidikan, Kementerian PUPR Bangun Rusun Santri di Poso

Rabu, 22 Juni 2022 - 19:18
Kemendikbudristek
Nasional

Ini yang Harus Dilakukan Agar Bahasa Daerah Tak Punah

Sabtu, 18 Juni 2022 - 22:02
Workshop
Nasional

Menuju PTNBH, Ada Catatan Perbaikan UNJ dari Kemendikbudristek

Sabtu, 18 Juni 2022 - 11:20
Budi Darma Sumapradja
Nusantara

Raih Gelar Doktor, Sekdis Dinsos Banten Lakukan Penelitian Ilmiah Program Jamsosratu

Jumat, 17 Juni 2022 - 09:15
Load More

Populer hari ini

anyer

Wisatawan ke Pantai Anyer Diminta Waspada, Ada Kemunculan Buaya Besar

Senin, 4 Juli 2022 - 08:37
Minion Tray

McDonald’s Luncurkan Merchandise Minions Tray Edisi Terbatas

Sabtu, 2 Juli 2022 - 14:35
mendikbud

Kurikulum Merdeka, Ketua Panja Pendidikan: Jangan Terburu-buru dan Dievaluasi Lagi

Selasa, 12 April 2022 - 14:12
Penjabat Sekda Banten

Staf Ahli Mendapat Jabatan Prestisius di Banten, Ini Kata Mantan Dirjen Otda

Sabtu, 2 Juli 2022 - 19:37
tjhajo

Soni Sumarsono: Tjahjo Kumolo Satu Satunya Menteri Tak Punya Nomor Rekening

Jumat, 1 Juli 2022 - 20:55

E-Paper

Koran Indoposco Edisi 4 Juli 2022 - Screenshot 2022 07 04 at 12.01.10 AM - www.indopos.co.id
koran indoposco

Koran Indoposco Edisi 4 Juli 2022

by gimbal
Senin, 4 Juli 2022 - 00:04
Koran Indoposco Edisi 30 Juni 2022 - Screenshot 2022 06 30 at 12.20.30 AM - www.indopos.co.id
koran indoposco

Koran Indoposco Edisi 30 Juni 2022

by gimbal
Kamis, 30 Juni 2022 - 00:26
Koran Indoposco 27 Juni 2022 - Screenshot 2022 06 27 at 12.12.04 AM - www.indopos.co.id
koran indoposco

Koran Indoposco 27 Juni 2022

by gimbal
Senin, 27 Juni 2022 - 00:15
www.indopos.co.id | indoposco.id

Copyright © 2022.

www.indopos.co.id | indoposco.id

  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Koran
  • Index

Copyright © 2022.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist