Tak Ada Koordinasi Baik, Minyak Goreng Masih Langka di Pasaran

Gudang Minyak Goreng

Gudang minyak goreng Foto: dok Indopos

INDOPOS.CO.ID – Tak adanya koordinasi yang baik menyebabkan permasalahan minyak goreng tak kunjung selesai. Pernyataan tersebut diungkapkan Pengamat BUMN Achmad Hafiz melalui gawai, Rabu (13/4/2022).

Ia menuturkan, saat ini di pasaran banyak sekali minyak goreng kemasan. Namun harganya sangat membebani masyarakat. Hal ini menyebabkan masyarakat lebih memilih minyak goreng curah yang harganya relatif murah.

“Sesuai dengan arahan Menteri BUMN, Erick Tohir, kolaborasi dan koordinasi antar kementrian itu harus berjalan. Jangan sampai koordinasi terputus, sehingga masalah minyak goreng tak berlarut-larut,” terangnya.

Ia menilai, belum ada upaya konkrit dari pemerintah terkait suplai minyak goreng murah. Kendati, produsen telah memproduksi minyak hingga 416 juta Kilogram (Kg), meskipun minyak goreng murah di pasaran masih langka.

“Jika melihat jumlah itu harusnya kebutuhan nasional bisa terpenuhi. Tapi kenyataannya hampir semua pasar mengalami ketiadaan minyak goreng murah,” katanya.

Dia meminta pemerintah agar bergerak cepat dalam penanganan minyak goreng. Apalagi, menjelang Hari Raya Idul Fitri, bahan pokok kerap mengalami kenaikan harga.

“Harga di pasaran sudah naik, jumlah barang juga terbatas. Dan ini selalu menjadi masalah tahunan,” ungkapnya.

Di tempat terpisah, salah satu agen minyak goreng di Pasar Kramat Jati, Haji Sidik mengaku sudah dua bulan lebih pihaknya tak menerima pasokan minyak goreng curah. Hal ini menyebabkan drigen milik pedagang langganan menumpuk.

“Sudah dua bulan ini menumpuk, syukur ini ada suplai lagi dari ID Food sehingga sedikit banyak membantu,” jelasnya.(nas)

Exit mobile version