26 Negara Ikuti Pameran Kaligrafi Kontemporer Internasional di JIC

Pameran Kaligrafi

Pameran Kaligrafi Kontemporer Internasional “The Power of Qur’an”, di Jakarta Islamic Center, Jumat (15/4)

INDOPOS.CO.ID – Pusat pengkajian dan pengembangan Islam Jakarta (Jakarta Islamic Centre) menyelenggarakan rangkaian kegiatan The Power of Quran yang diawali dengan Pameran Kaligrafi Kontemporer Internasional, Khotmul Kubro, Santunan Yatim dan puncaknya peringatan Nuzulul Qur’an Masjid Raya Jakarta Islamic Centre (JIC).

“Kegiatan ini diharapkan menjadi momentum untuk menggerakkan perubahan ke arah yang lebih baik bersama Al Qur’an baik di level nasional maupun internasional,” ujar Kepala Pusat Pengkajian dan pengembangan Islam Jakarta KH. M. Subki, Lc, saat pembukaan acara di JIC, Jumat (15/4).

“Di antara kegiatan yang akan berskala dunia adalah Pameran Kaligrafi Kontemporer Internasional yang diikuti perwakilan seniman kaligrafi dari 26 negara,” tambahnya.

Selain Indonesia, negara-negara yang ikut pagelaran adalah India, Malaysia, Iran, Tunisia, Bangladesh, Mesir, Irak, Algeria, Libanon, Pakistan, Maroko, China

Kemidian, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Inggris, Amerika Serikat, Suriah, Bahrain, Uzbekistan, Libya, Yaman, Kuwait, Afganistan, Thailand, dan Srilangka.

Sementara Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI AA La Nyalla Mahmud Mattalitti mengapresiasi seni kaligrafi Tanah Air yang menurutnya tak terpisahkan dari masyarakat Indonesia.

Hal itu disampaikan LaNyalla saat menghadiri Pameran Kaligrafi Kontemporer Internasional “The Power of Qur’an”, di Jakarta Islamic Center, Jumat (15/4).

“Seni kaligrafi Arab sudah diakui sebagai warisan dunia oleh UNESCO. Karenanya Indonesia harus berperan untuk mensosialisasikan kepada khalayak, betapa seni kaligrafi Islam mampu beradaptasi dengan perubahan,” ujar La Nyalla, dikutip dari Antara.

Senator asal Jawa Timur itu menambahkan, seni kaligrafi Islam yang bersifat universal harusnya mampu menjadi pijakan dalam mengembangkan syiar dakwah yang lebih produktif.

Kegiatan pameran kaligrafi ini di gelar secara hybrid, dengan dua model yakni Pameran Offline digelar di koridor Masjid Jakarta Islamic Centre dengan menghadirkan lebih dari 100 karya seniman kaligrafi dari Indonesia dan dunia, serta pendekatan virtual 3D interaktif.

M. Arif Syukur selaku Ketua panitia penyelenggara sekaligus Direktur Islamic Exhibition mengatakan
Pameran kaligrafi kontemporer internasional dengan menggunakan 3D interaktif memudahkan pengunjung dimanapun berada, seolah sedang berada di ruang pamer, pengunjung bisa berpindah dari satu titik ke titik lainnya.

Pameran ini menjadi acara pendahuluan yang mempertemukan dakwah melalui karya visual kaligrafi dengan khalayak, diharapkan mampu menjadi sumber inspirasi bagi yang melihatnya.

“Khususnya inspirasi mencintai Al Quran dan menjadikannya energi,” tutur Dr. Edi Sukardi, M.Pd selaku Kepala Divisi Sosial Budaya dan Ekonomi Syariah.

Pengunjung yang ingin menyaksikan Pameran Kaligrafi Kontemporer Internasional dapat langsung datang ke Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta (Jakarta Islamic Centre).

Menurut M. Arif Syukur pada Senin (18/4) akan digelar live performance menulis kaligrafi dengan menggunakan Qalam dan Teknik melukis kaligrafi, menghadirkan para kaligrafer yang memiliki jam terbang sudah cukup banyak.

Pameran dengan pendekatan 3D interaktif juga dapat di akses melalui website www.pamerankaligrafi.com.

Pengunjung bisa memanjakan mata menyaksikan karya-karya yang syarat akan makna, garis, titik yang berkelindan membentuk kalimat-kalimat agung yang bersumber dari Al Qur’an dan hadits tersajikan begitu indah.

Ide dan gagasan menjadi latar sebuah karya terwujud, tentu saja dapat dimaknai sebagai dialog visual dan spiritual antara makhluk semesta dengan Tuhannya.(rmn)

Exit mobile version