Kementan Targetkan Cetak 2,5 Juta Petani Milenial hingga 2024

mentan

Kepala Pusat Pendidikan Pertanian Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti yang juga sebagai Direktur Program YESS terjun langsung melakukan pembinaan Serta pendampingan di wilayah pelaksanaan program YESS di Kalimantan Selatan, Kamis (14/4). Foto: ist

INDOPOS.CO.ID – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) terus bergerak menumbuhkembangkan petani milenial di seluruh penjuru Tanah Air.

Untuk mendukung target itu, Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan, hingga saat ini proses penumbuhan petani milenial di Indonesia terus dilakukan oleh pihaknya.

“Targetnya hingga 2024 mendatang, Kementan mampu mencetak 2,5 juta petani milenial,” ujar Dedi, seperti dikutip, Minggu (17/4/2022).

Dengan mengagandeng Duta Petani Milenial/Duta Petani Andalan (DPM/DPA), Dedi menegaskan kualitas dan kuantitas petani milenial terus digenjot, salah satunya upaya yang dilakukan melalui program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS).

Dalam hal ini, Kementan terus mendorong dan meningkatkan minat tenaga-tenaga muda atau generasi milenial untuk menekuni sektor pertanian. Ini adalah komitmen besar dari pemerintah dalam memfasilitasi generasi milenial untuk tumbuh di bidang pertanian.

Sementara, Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengatakan, perubahan ke era digital saat ini semakin mendorong percepatan pembangunan pertanian Indonesia.

Untuk itu, Kementan berupaya mengubah pola pikir generasi muda bahwa pertanian itu keren, hebat dan satu-satunya sektor yang menjanjikan, terlebih di tengah pandemi Covid-19 saat ini.

“Kita fasilitasi mereka, kita tingkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka melalui pelatihan. Kita manfaatkan teknologi, alsintan, hingga jejaring pemasaran,” kata Mentan.

Untuk mendukung program YESS ini, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian BPPSDMP, Idha Widi Arsanti yang juga Direktur Program YESS beberapa waktu lalu telah terjun langsung melakukan pembinaan serta pendampingan di Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel).

“Kolaborasi sudah mulai terjalin, akses pasar sudah bisa terjangkau, serta dukungan pemda dan pemberdayaan mobilizer dan fasmud sudah cukup baik, terutama partisipasi perempuan dalam bisnis pertanian sudah cukup dominan, tidak hanya petani milenial tapi juga sebagai mentor,” bebernya.

Hairul Effendi, salah seorang petani millenial asal Tanah Laut, penerima hibah kompetitif yang bergerak di bidang budidaya melon mengucapkan terima kasih kepada Kementan yang telah menginisiasi program YESS ini.

“Banyak manfaat yang dapat saya peroleh dari program YESS ini, di antaranya seperti pelatihan-pelatihan yang dapat saya ikuti dan terapkan dalam usaha tani saya,” tuturnya. (rmn)

Exit mobile version