Dorong Isu Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan Dibahas G20 Setiap Tahun

gender

Juru Bicara Pemerintah untuk Presidensi G20, Maudy Ayunda memberikan keterangan soal isu kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden/Kris

INDOPOS.CO.ID – Indonesia bakal mengedepankan isu kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, dalam sidang pertemuan pada gelaran Presidensi G20 2022.

Sehingga, dua isu tersebut dibahas secara rutin dan detail. Kedua isu tersebut akan dikuatkan melalui pertemuan aliansi G20 Empower, khusus membahas tentang pemberdayaan perempuan, serta pertemuan Engagement Group Women20 atau W20.

“G20 Empower dan W20 akan bekerja sama dengan engagement group, kelompok aliansi, serta working group lainnya, guna memastikan isu-isu tersebut diangkat ke dalam G20, setiap tahun,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk Presidensi G20, Maudy Ayunda dalam keterangannya diterima, Sabtu (23/4/2022).

Dalam G20 Empower, Indonesia secara spesifik mengusung tiga isu prioritas, pertama, meningkatkan akuntabilitas perusahaan dalam mencapai Key Performance indicators (KPI) untuk peningkatan peran perempuan.

Kedua, mendorong peran Usaha Kecil Menengah (UKM) milik perempuan sebagai penggerak ekonomi. Ketiga, membangun dan meningkatkan ketahanan digital dan skill perempuan untuk masa depan.

Nantinya para pemangku kepentingan, mulai swasta hingga pemerintah akan berkolaborasi mencari solusi agar perempuan maju dan mandiri pada ajang tersebut.

Hal itu akan membuat kaum perempuan, dapat melakukan kegiatan produktif dengan berbekal keterampilan yang dimiliki sesuai perkembangan zaman.

“Aliansi pemimpin sektor swasta dan pemerintah untuk bersama-sama mengadvokasi, mendukung dan mempromosikan kemajuan perempuan dalam posisi kepemimpinan di sektor swasta dan publik,” tutur Maudy.

Sedangkan, dalam Engagement Group W20, secara khusus akan membahas tentang kesetaraan gender. Ada empat isu yang akan dibahas, antara lain pertama, menghapus diskriminasi dan mempromosikan kesetaraan.

Kedua, inklusi ekonomi dengan mendukung UMKM dimiliki dan dikelola perempuan. Ketiga, mengatasi kerentanan meningkatkan ketahanan dengan fokus perempuan pedesaan dan penyandang disabilitas. Keempat respon kesehatan setara atau adil gender. (dan)

Exit mobile version