Kemenkes: Hepatitis Akut Misterius Bisa Saja Menyerang Orang Dewasa

Juru Bicara Kemenkes

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid. Foto: kemkes.go.id

INDOPOS.CO.ID – Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, hepatitis akut misterius berbeda dengan Covid-19. Pada kasus Covid-19 muncul gejala awal yang mudah dikenali seperti batuk, flu atau pilek. Sehingga, penanganannya lebih cepat.

Sementara, menurut dia, pada hepatitis akut misterius harus dilakukan analisis secara bertahap. Sebab, penyebabnya bukan karena virus hepatitis a hingga hepatitis e.

“Jadi kita harus menentukan suspect, lalu dilakukan pemeriksaan laboratorium. Karena, ini bukan disebabkan oleh hepatitis a sampai hepatitis e,” kata Siti Nadia Tarmizi secara daring, Minggu (15/5/2022).

Hingga Sabtu (14/5/2022), dikatakan Siti, pihaknya telah menerima 35 suspect hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya. Dari jumlah tersebut, 17 bisa dipastikan bukan hepatitis akut misterius.

“Dari 18 kasus, 1 kasus positif hepatitis akut misterius. Lalu ada 9 yang belum diperiksa dan 7 bukan kasus hepatitis akut misterius,” bebernya.

Ia menegaskan, di Indonesia tidak lebih dari sepuluh hingga 15 kasus hepatitis akut misterius. Dari kasus pertama hepatitis akut misterius terjadi pada anak usia tujuh tahun.

“Dari hasis tracing kami belum bisa menentukan penyebabnya. Dan benar-benar belum bisa ketahui,” katanya.

Lebih jauh Siti mengungkapkan, hepatitis akut misterius yang terjadi saat ini banyak menyerang anak-anak. Namun demikian, tidak menutup kemungkinan hepatitis ini bisa menyerang orang dewasa.

“Kalau data yang ada korban kurang dari 17 tahun. Namun tidak menutup kemungkinan ini bisa saja menular ke orang dewasa,” ungkapnya.(nas)

Exit mobile version