Antisipasi Depresi, Mensos Serukan Masyarakat Tingkatkan Kepedulian dan Kebersamaan

Bantuan Sosial

Menteri Sosial Tri Rismaharini memberikan bantuan sosial kepada keluarga yang meninggal dunia akibat depresi di Kabupaten Sragen. Foto: Kemensos

INDOPOS.CO.ID – Menteri Sosial Tri Rismaharini meminta pemangku kepentingan di tingkat RT/RW dan desa atau kelurahan ikut mengurangi depresi di kalangan warga. Salah satu upaya bisa dilakukan menciptakan kebersamaan dan keterbukaan.

“Pak RT, Pak RW, Pak Lurah dan semua pihak terkait yang bersentuhan langsung dengan warga, ciptakan ruang kebersamaan. Buat kegiatan apa saja positif yang bisa saling terbuka,” kata Risma dalam kunjungan kerjanya ke Kabupaten Sragen, Minggu (15/5/2022).

Ia perlu menyampaikan hal tersebut, setelah mengetahui adanya tiga warga di daerah tersebut yang kedapatan gantung diri pada dua kejadian di Kabupaten Sragen.

Kejadian pertama dialami Ar (40) dan SLAS (6) warga Dukuh Grasak, Desa Gondang, Kecamatan Gondang. Kejadian kedua gantung diri terjadi pada S (30) warga Desa Pengkok, Kecamatan Kedawung. S meninggalkan istrinya RH (34), seorang anak perempuan KA (6) dan anak laki-laki AR (4).

Ia menyatakan, Ar maupun S mungkin saja orang pendiam. Namun, lingkungan di sekitarnya harus peka dan perduli sesama.

“Kalau ada suasana terbuka, berkomunikasi dengan baik antar warga, ada saluran menyampaikan isi hati kepada teman atau tetangga. Dengan begitu beban pikiran bisa dikurangi,” tutur Risma kepada Warga Desa Pengkok melalui pengeras suara.

Risma memberikan motivasi kepada keluarga yang ditinggalkan agar tabah dan tidak berhenti berikhtiar. “Semua orang menghadapi cobaan dan kesulitan. Tapi kita tidak boleh berhenti berusaha,” ujarnya.

Almarhum Ar meninggalkan istri NDL (35) yang kini bekerja sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Singapura dan anak pertama FLAS (13) yang duduk di bangku SMP. Sementara almarhum S meninggalkan seorang istri dan dua anak yang masih balita.

Risma memberikan motivasi kepada keluarga yang ditinggalkan agar tabah dan tidak berhenti berikhtiar. “Semua orang menghadapi cobaan dan kesulitan. Tapi kita tidak boleh berhenti berusaha,” ujarnya.

Dalam kesempatan bertemu keluarga Ar, Mensos menyerahkan bantuan berupa kebutuhan pokok, uang duka Rp2.000.000, tabungan pendidikan Rp5.000.000, modal usaha peternakan lele Rp3.000.000 dan peralatan sekolah (tas, sepatu, alat tulis, buku, laptop).

Sementara kepada keluarga almarhum S, Mensos menyerahkan uang duka Rp2.000.000 tabungan pendidikan 2 anak masing-masing Rp5.000.000, dan biaya kebutuhan 2 anak sehari-hari masing-masing Rp5.000.000. Sehingga total bantuan Rp22 juta. Bantuan disalurkan oleh Sentra Antasena Magelang.(dan)

Exit mobile version