20 Kontainer Dievakuasi dari Kapal Karam di Selat Malaka

karam

Kapal tongkang yang mengangkut ratusan kontainer yang karam di perairan Kepulauan Riau. Foto : Bakamla RI

INDOPOS.CO.ID – Insiden kapal tongkang yang nyaris karam di Perairan Selat Malaka Kepulauan Riau mendapat perhatian Pemerintah Pusat melalui Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI. Sebanyak 20 kontainer dilakukan evakuasi.

“Evakuasi 20 kontainer ini melibatkan sejumlah personel Stasiun Pemantauan Keamanan dan Keselamatan Laut Tanjung Balai Karimun (SPKKL TBK) dan Relawan Penjaga Laut (Rapala) dengan menggunakan kapal Rapala Bakamla RI,” ujar Letkol Bakamla Slamet Handhi Rahadiyono, kepala SPKKL TBK dari rilis yang diterima, Minggu (29/5/2022).

Ia menambahkan, penyebab kecelakaan kapal TB Mega Daya 43 yang menarik Tongkang Marcopolo 188 bermuatan 195 kontainer ini diduga cuaca buruk. “Angin kencang serta gelombang kuat juga jadi penyebabnya, sehingga barang muatan berupa kontainer jatuh ke laut,” tandasnya.

Setelah proses evakuasi 20 kontainer ini, Slamet mengatakan akan terus berkoordinasi dengan TNI AL, Polair Karimun dan Basarnas guna menindaklanjuti hasil pengamanan kontainer yang didapat.

Kejadian ini, lanjut dia, bermula pada saat kapal penarik Mega Daya 43 yang menarik TK Marcopolo 188 sedang melakukan pelayaran dari Perawang Riau dengan tujuan Singapura.

Di perjalanan, nakhoda TB Mega Daya 43 menginstruksikan kru untuk melakukan pemendekan tali “towing”. Namun saat itu tongkang sudah terlihat miring ke kiri dengan sudut kemiringan sekitar 30 derajat, selanjutnya nakhoda memberi arahan untuk memanjangkan “towing” kembali.

Namun akibat cuaca buruk, chip officer TK Mega Daya 43 melakukan komunikasi dengan pihak kantor dan nakhoda untuk segera mengubah haluan menuju Pulau Karimun guna meminta izin untuk mengandaskan tongkang.

“Pada saat proses tarik menuju Pulau Karimun, sebagian kontainer yang berada di Tongkang Marcopolo 188 sebagian telah jatuh ke laut karena kondisi kapal sudah miring,” ujar Slamet. (aro)

Exit mobile version