Taman Safari Indonesia Sosialisasikan Penyelamatan Elang Jawa di Habitat Aslinya

safari

Sosialisasi Pendidikan Konservasi Elang Jawa

INDOPOS.CO.ID – Sebagai lembaga konservasi Taman Safari Indonesia (TSI) lebih dari 30 tahun telah menjadi leading dalam kegiatan konservasi di Indonesia maupun internasional, baik kegiatan konservasi ek-situ maupun in-situ.

TSI telah berhasil dalam kegiatan – kegiatan konservasi spesies seperti Gajah Sumatera, Badak Sumatera, Harimau Sumatera, Jalak Bali, Jalak Putih, Banteng Jawa, Anoa, Lumba-lumba dan spesies lainnya termasuk burung yang menjadi Lambang Negara yaitu elang Jawa.

Ada beberapa hal lain yang sudah disebutkan masih ada tanggung jawab lain sebagai lembaga konservasi untuk memberikan edukasi dan mensosialisasikan penyelamatan elang jawa. Kegiatan “Sosialisasi Pendidikan Konservasi Elang Jawa” di Pusat Pendidikan Konservasi Elang Jawa Cimungkad, Sukabumi.

Program edukasi & sosialisasi diikuti oleh anak sekolah yang hadir langsung berpartisipasi dalam acara, harapannya dengan memperkenalkan satwa endemik Indonesia bisa ikut serta menjaga agar populasinya terlindungi dan dapat terus dilestarikan. Kegiatan ini berjalan dengan baik pada hari Jum’at, 27 Mei 2022 yang di hadiri oleh Direktur Taman Safari Indonesia Drs. Jansen Manansang, M.Sc, Dirjen KSDAE Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Bupati Sukabumi, Plt. Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Kepala Balai Besar BKSDA Jawa Barat dan Direksi PT. Smelting.

Selain menjalankan fungsi TSI sebagai lembaga konservasi kegiatan ini juga memiliki tujan utama yaitu konservasi berkelanjutan (Sustainable Conservation in Action). Sejak tahun 2018 Lembaga Konservasi TSI bekerja sama dengan PT. Smelting dan dukungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk melaksanakan program pengembangbiakan ex – situ Elang Jawa. Saat ini Lembaga Konservasi Taman Safari Indonesia memiliki spesies pengelolaan elang jawa yang terdiri dari 14 ekor yang berasal dari 3 pasang indukan dan sukses anakan hasil pengembangbiakan 8 ekor. Dari anakan hasil breeding ini, sebagian sudah kami persiapkan sebagai kandidat untuk program pelepasliaran sebagai upaya mendukung pelestarian berkelanjutan spesies tersebut.

Pada era pemerintahan Orde Baru, Taman Safari Indonesia juga ikut dalam 11 Institusi antara lain yaitu Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Kehutanan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Penerangan, Kementerian Pariwisata, Kementerian Sekretariat Negara, LIPI, PKBSI, PBI dan Persatuan Ikan Hias Indonesia yang diminta Presiden Soeharto agar memberikan kajian memberikan pandangan terkait pemilihan burung elang yang bisa mewakilkan sebagai Burung Garuda. Waktu itu disampaikan 2 spesies elang yaitu elang Jawa dan elang sulawesi dan yang dipilih oleh Presiden adalah elang jawa yang kita sosialisaikan di kesempatan yang baik ini yaitu burung garuda, elang jawa kebanggaan kita bersama.

“Melalui sosialisasi pendidikan konservasi Elang Jawa ini kiranya dapat menjadi media pendidikan, pemahaman untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian semua pihak akan pentingnya melestarikan satwa langka ini agar dapat diwariskan kepada para generasi mendatang dan berkelanjutan ” Paparan yang diberikan oleh Direktur Taman Safari Indonesia, Bapak Jansen Manansang pada sambutannya diacara pembukaan. (srv)

Exit mobile version