INDOPOS.CO.ID – Kitab suci Alquran adalah kita yang penuh dengan nasehat-nasehat agama. Selain juga Alquran sebagai rahmat dan petunjuk bagi orang-orang yang beriman. Juga Alquran juga sebagai sumber dari segala-galanya.
Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Mantan Menteri Agama Prof Said Agil Husin Al Munawar dalam halal bihalal LPBKI (Lembaga Pentashih Buku dan Konten Keislaman) secara daring, Kamis (2/6/2022).
Ia menuturkan, Alquran juga menjelaskan jati dirinya sebagai kitab yang memiliki keistimewaan luar biasa dan diturunkan terakhir kepada nabi dan rosul. Diyakini Alquran adalah wahyu yang paling sempurna dari wahyu-wahyu yang diturunkan sebelumnya.
“Kesempurnaan Alquran sudah dijelaskan oleh para ulama. Bahwa, semua permasalahan ada semua di dalam Alquran,” katanya.
“Untuk mengetahui semua yang ada di dalam Alquran kita harus mengetahui ilmu-ilmu Alquran(87 cabang ilmu),” imbuhnya.
Lebih jauh ia mengungkapkan, Alquran tidak merinci permasalahan umat. Namun demikian Alquran memberikan isyarat-isyarat. “Alquran itu itu bukan kitab ilmu pengetahuan, tapi kitab sumber ilmu pengetahuan,” terangnya.
Pada kesempatan yang sama, Sekjen Majelis Ulama Indonseia (MUI) Amirsyah Tambunan mengatakan, kata-kata yang menggunakan agama secara literasi harus diperjelas. Seperti kata-kata khilafatul muslimin yang mengandung arti yang luas sekali.
“Kita sepakat tidak mau bermain kata-kata. Apalagi kata-kata dalam Alquran, karena berimplikasi luas,” katanya.
Ia mengatakan, pada 2019 ada 65 persen umat Islam tidak bisa membaca Alquran. Ini menjadi pekerjaan rumah (PR) besar. Untuk itu, menurut dia, perlu dilakukan tiga hal besar untuk mengatasi masalah tersebut.
“Kita harus melakukan literasi, edukasi dan sosialisasi, agar umat mencintai Alquran,” ujarnya.
“Keterbatasan Alquran, maka melalui LPBKI kita bisa perbanyak Alquran hingga ke daerah pinggiran,” imbuhnya. (nas)