Bentuk Tim Khusus, Distribusi STB Untuk Warga Miskin Dipercepat

stb

Alat set top box untuk TV digital. Foto : Youtube

INDOPOS.CO.ID – Pemerintah meminta distribusi bantuan set top box (STB) kepada masyarakat miskin dipercepat dengan membentuk tim khusus untuk berkoordinasi dan menyeleksi data calon penerima bantuan perangkat tersebut.

“Makin cepat, makin baik. Saya harap setelah ini langsung dibentuk timnya dan bisa langsung koordinasi untuk memasukkan data-data yang bisa diberikan kepada nanti yang menyediakan STB untuk melakukan distribusinya lebih cepat,” ujar Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate dalam rilis, Sabtu (4/6/2022).

Johnny menambahkan, pemerintah melalui Kominfo telah menyediakan satu juta unit STB yang saat ini sedang dilakukan distribusinya untuk dipasang pada perangkat televisi masyarakat yang belum digital. Sementara itu, Lembaga Penyiaran Swasta akan menyediakan sekitar 4,2 juta STB.

“(Jadi total, Red) Ketersediaan 5,2 juta unit ini harus kita pastikan cukup bagi kebutuhan STB untuk televisi-televisi masyarakat miskin yang belum digital,” tandasnya.

Sekadar info, program penghentian penuh siaran televisi analog atau Analog Switch Off (ASO) telah mulai dilakukan di tiga wilayah siaran yang mencakup delapan kabupaten beberapa waktu yang lalu. Berikutnya, ASO akan dilakukan secara bertahap hingga semua siaran digital dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia.

Saat ini Pemerintah sedang membangun infrastruktur multipleksing (MUX) dengan melibatkan 12 penyelenggara siaran televisi digital yang terpilih. Menurut Menkominfo, pembangunan oleh Televisi Republik Indonesia (TVRI) dan penyelenggara multipleksing dari televisi swasta akan selesai seluruhnya sebelum 2 November 2022.

Johnny menerangkan, setelah setelah infrastruktur multipleksing dibangun, hal kedua yang menjadi perhatian pemerintah mengenai ketersediaan perangkat penerima siaran televisi digital agar seluruh masyarakat Indonesia dapat menerima siaran televisi digital.

“Jadi setelah infrastruktur TV atau multipleksing dibangun, perlu juga perangkat penerima televisi masyarakat atau dikenal dengan DVB-T2,” katanya. (aro)

Exit mobile version