KKP Gelar Bimtek Budidaya dan Pembenihan Kepiting Bakau

Bimtek KKP

Bimbingan Teknis (Bimtek) Budidaya dan Pembenihan Kepiting Bakau (Scylla serrata) di Kabupaten Mangggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) akhir Mei lalu.

INDOPOS.CO.ID – Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Budidaya dan Pembenihan Kepiting Bakau (Scylla serrata) di Kabupaten Mangggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) akhir Mei lalu. KKP kembangkan budidaya berbasis ekspor dengan 4 komoditas perikanan budidaya unggulan di pasar global, antara lain udang, lobster, kepiting dan rumput laut.

Untuk mempercepat implementasi program prioritas tersebut, KKP melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) DJPB ingin meng-upgrade skill pembudidaya guna meningkatkan produktivitas kepiting bakau. Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Tb Haeru Rahayu mengatakan kepiting bakau merupakan salah satu sumber daya perikanan yang dapat ditemukan di sepanjang pantai Indonesia, terutama di kawasan hutan bakau atau perairan payau. Potensi dan permintaan pasar terhadap kepiting bakau juga cukup luas dan tidak terbatas baik untuk konsumsi lokal maupun ekspor.

“Pengelolaan sumber daya kepiting bakau menjadi hal utama yang harus dilakukan dalam menjaga keberlanjutan pemanfaatan sumber daya tersebut agar tetap dapat memberikan kontribusi ekonomi bagi masyarakat,” ujar Tebe sapaan akrab Tb Haeru Rahayu.

Menurutnya, permintaan pasar terhadap komoditas kepiting bakau terus mengalami peningkatan. Hal ini membawa konsekuensi, dimana produksi kepiting bakau, baik melalui kegiatan penangkapan dan kegiatan budidaya, harus dikelola dengan baik sehingga keberlangsungan produksi dapat terjaga.

Sementara itu, Kepala Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara, Supito mengatakan guna meningkatkan produktivitas kepiting bakau dan meminimalisir hasil tangkapan alam, BBPBAP Jepara mengadakan Bimtek Budidaya dan Pembenihan Kepiting Bakau dengan meningkatkan kemampuan budidaya kepiting bakau kepada nelayan tangkap.

Kegiatan yang dilaksanakan di BBPBAP Jepara pada tanggal 23 -30 Mei 2022, dengan peserta pelaku UMKM kepiting di Manggarai Barat, pembudidaya kepiting bakau, dan fasilitator dari Yayasan Dharma Bakti Astra (YDBA), diharapkan dapat meningkatkan produktivitas kepiting bakau di Manggarai Barat, NTT.

“Kegiatan Bimtek Budidaya dan Pembenihan Kepiting Bakau bisa menjadi media pembelajaran dan sharing informasi tentang budidaya kepiting bakau agar dapat diterapkan di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur,” kata Supito.

Dia berharap kegiatan tersebut dapat meningkatkan keterampilan dan penguasaan teknologi budidaya dan pembenihan kepiting bakau bagi pelaku UMKM binaan PT Astra melalui Lembaga pengembangan bisnis di Manggarai Barat, NTT. Tidak hanya itu, dilakukan pula bimbingan usaha dan pengelolaan perikanan budidaya kepiting bakau kepada pelaku UMKM.

“Peran teknologi budidaya dan pembenihan kepiting bakau diharapkan mampu menghasilkan benih kepiting unggul, dan budidayanya mampu mengurangi ketergantungan terhadap kepiting hasil tangkapan,” tukas Supito.

Sementara itu, salah satu pelaku UMKM Kepiting di Manggarai Barat, Petrus Sakur mengatakan sebelumnya dirinya adalah nelayan tangkap kepiting bakau. Namun, karena kekhawatirannya akan ekosistem kepiting di alam semakin menipis, dirinya ingin mempelajari cara untuk melakukan budidaya kepiting bakau agar mengurangi kepiting hasil tangkapan dari alam.

“Saya sebelumnya nelayan tangkap. Namun, saya ingin belajar bagaimana budidaya kepiting sehingga sepulangnya kami bisa berbagi pengetahuan ke nelayan lain supaya mau mengembangkan budidaya kepiting bakau. Oleh karena itu, keberadaan kepiting bakau di alam tidak cepat abis,” tegas Petrus Sakur. (ney)

Exit mobile version