Selasa, 5 Desember 2023
No Result
View All Result
www.indopos.co.id
  • Home
  • Politik
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Koran
  • Index
www.indopos.co.id
  • Home
  • Politik
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Koran
  • Index
No Result
View All Result
www.indopos.co.id
No Result
View All Result
Home Nasional

Kemitraan PSR Dapat Dongkrak Kesejahteraan Petani

Redaktur Juni Armanto
Kamis, 16 Juni 2022 - 23:26
di kanal Nasional
sawit

Petani tengah memanen kelapa sawit. Foto : Youtube

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOS.CO.ID – Pola kemitraan dalam program Peremajaan Kelapa Sawit Rakyat (PSR) terus dilakukan pekebun agar produktivitas tetap tinggi, sehingga dapat mendongkrak kesejahteraan petani. Pendamping dan pelatihan menjadi kunci keberhasilan PSR, baik petani, perusahaan mitra maupun pemerintah daerah dan pusat.

Hal tersebut terungkap dalam Webinar dan Live Streaming “Dampak Positif Program PSR, Sarpras dan Pengembangan SDM Bagi Petani Sawit” seri 6, yang diselenggarakan Media Perkebunan dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) di Jakarta, beberapa waktu lalu.

BacaJuga

Prabowo Terima Kunjungan AM Hendropriyono di Kemhan

Masuki Fase Bonus Demografi, Kepala BKKBN Sebut Keluarga Jadi Pintu Utama Perbaikan Kualitas SDM

Dalam kesempatan itu, Plasma Koordinator Asian Agri Wilayah Jambi Agung Wardana mengatakan, program kemitraan Asian Agri jangka panjang telah dicanangkan melalui Asian Agri 2030. “Artinya pada 2030 itu dengan pilar utamanya kemitraan kita mencoba bagaimana caranya kesejahteran petani dua kali lipat dari generasi pertama,” katanya.

Agung menyebutkan, secara umum ada tiga cara agar petani baik petani plasma maupun swadaya dapat bermitra dengan Asian Agri. Pertama, petani memiliki kelembagaan yang berbadan hukum, seperti KUD dan asosiasi.

Kedua, jarak kebun petani maksimal 60 kilometer dari wilayah operasional Asian Agri. “Saat ini petani baik plasma maupun swadaya yang bermitra berjarak maksimal 60 kilometer dengan pabrik kelapa sawit Asian Agri,” jelas Agung.

Ketiga, kebun petani bukan berada di kawasan yang dilindungi. Karena Asian Agri sejak 2010 khususnya plasma telah disertifikasi RSPO dan 2013 sudah ISCC dan sekarang ini ISPO.

Sejak lebih 35 tahun, lanjut Agung, Asian Agri mempunyai kunci sukses bagaimana mendampingi petani untuk meningkatkan kesejahteraan dari segi perkebunan. Pertama, sampai perusahaan berkomitmen membantu petani.

Kedua, organisasi dan kualitas panen. Tandan buah segar (TBS) petani yang dikirim ke pabrik kelapa sawit (PKS) merupakan kualitas yang terbaik dari mulai di kebun, menghitung produksi TBS per hari, per bulan, per enam bulan dan setahun.

Ketiga, pelatihan teknis dan standar operasional kebun dan non teknis. Salah satunya pelatihan teknis kebun seperti panen, pupuk, pengendalian gulma dan PHT (hama penyakit). Selanjutnya pelatihan dan pendampingan kelembagaan KUD dan kelompok tani. Asian Agri juga mengadakan studi banding KUD, Kelompok Tani, petani replanting ke kebun plasma dan inti.

Pada program generasi kedua Asian Agri juga menciptakan produktivitas tanaman yang tinggi. Untuk KUD yang sudah bermitra dengan Asian Agri pada replanting di tahun pertama dan kedua potensi bibit Topaz yang ditanam cukup baik. Pada tahun pertama hasil produksi melebihi dari potensi. Hal ini karena peran serta koperasi dibantu Tim dari Disbun serta perusahaan.

Pada tahun pertama dari potensi produksi mencapai 15 ton per hektare (ha) dari standar Topaz 18 ton/Ha. Sedangkan salah satu KUD yang dibina Asian Agri produksi tahun pertama dapat mencapai 22,9 ton/Ha.

Untuk peningkatan pengetahuan petani generasi kedua Asian Agri fokus bagaimana membina, mendidik anak petani sawit. “Jadi kalau dari generasi pertama petaninya sudah berusia 60 tahun, maka kita merangkul anak petani,” ujar Agung.

Menurut dia, kunci sukses replanting program kemitraan PSR Asian Agri, yakni pertama, melakukan sosialiasi ke petani, kelompok tani, dan pengurus KUD. Kedua, studi banding ke areal replanting petani plasma yang telah menghasilkan. Tujuannya untuk melihat petani yang berhasil.

Ketiga, membantu petani dalam pengurusan dana BDPDKS. Keempat, mencari bank pendana untuk replanting petani. Kelima, perusahaan sebagai avalis pembayar replanting petani plasma. Keenam, pemberdayaan petani dalam mengelola replanting. Ketujuh, pengelolaan replanting dilakukan secara profesional oleh perusahaan diawasi KUD dan DInas.

Ketua Gapoktan Rambutan Desa Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi, Syukron Makmun, mengaakan, Pada 2020 Gapoktan Rambutan mendapat PSR seluas 142 Ha yang sudah selesai dan tahap ketiga juga mendapat alokasi seluas 118 Ha.

Syukron mengatakan, program PSR mengangkat perekonomi di daerahnya sehingga kehidupan petani menjadi semaki maju dan mantap. Dengan terbitnya program PSR ini petani merasa bangga sekali dan terbantu dengan dana dari pemerintah. Sehingga petani tidak perlu repot melakukan peremajaan sawit.

Menurut Syukron, PRS masih sangat dibutuhkan petani guna mengangkat perekonomian daerah yang bersumber dari sawit. “Kami berharap harga TBS juga seimbang seperti petani mitra,” tukasnya. (srv)

Tags: CPOkelapaMinyak Gorengsawit
ShareTweetSendShareSend

MIXADVERT JASAPRO

Related Posts

PPIPI Libatkan Tenaga Pendidikan Edukasi Masyarakat Soal Sawit
Ekonomi

PPIPI Libatkan Tenaga Pendidikan Edukasi Masyarakat Soal Sawit

Kamis, 2 November 2023 - 22:56
sawit
Nasional

Biomassa Indonesia Diprediksi Hasilkan Listrik Setara 56,97 GW

Sabtu, 7 Oktober 2023 - 13:13
Selamatkan Sawit, Kementan Terjun Padamkan Kebakaran Lahan di Kalsel
Nasional

Selamatkan Sawit, Kementan Terjun Padamkan Kebakaran Lahan di Kalsel

Rabu, 4 Oktober 2023 - 18:50
sawit
Ekonomi

Jaga Harga TBS, Petani Sawit Minta Kasus Biodiesel Jangan Berlarut-Larut

Rabu, 27 September 2023 - 02:22
Pengrajin-kelapa
Ekonomi

KemenKopUKM: Kelapa Jadi Salah Satu Komoditas Unggulan di Indonesia

Sabtu, 23 September 2023 - 08:35
Industri Sawit Kian Terpuruk, Pemerintah Perlu Benahi Regulasi dan Hukum
Ekonomi

Industri Sawit Kian Terpuruk, Pemerintah Perlu Benahi Regulasi dan Hukum

Kamis, 21 September 2023 - 03:39
Load More

Populer hari ini

PT-PAC

Gugatan 74 Nasabah PT PAC yang Rugi Rp 114 M Disidang di PN Jakarta Selatan

Selasa, 5 Desember 2023 - 18:05
Dava Syach dan Chef Pram Budiyono Ramaikan Pesta Kuliner UNJ

Dava Syach dan Chef Pram Budiyono Ramaikan Pesta Kuliner UNJ

Selasa, 5 Desember 2023 - 15:15
dias

Diaspora Muda Eropa Solid Berikan Dukungan untuk Ganjar-Mahfud

Selasa, 5 Desember 2023 - 12:12
Kementerian ATR/BPN Usulkan 60 Satker Dapat Predikat WBK/WBBM 2023

Dua Satker BPN DKI Jakarta Raih Predikat WBK, Banten Nihil

Selasa, 5 Desember 2023 - 11:58
PMPZI

Enam Satker Kementerian ATR/BPN Dapat Predikat WBK, Termasuk Banten

Selasa, 5 Desember 2023 - 15:45

E-Paper

Koran Indoposco Edisi 5 Desember 2023 - Screenshot 2023 12 05 at 12.23.23 PM - www.indopos.co.id
koran indoposco

Koran Indoposco Edisi 5 Desember 2023

Redaktur gimbal
Selasa, 5 Desember 2023 - 13:23
Koran Indoposco Edisi 30 November 2023 - Screenshot 2023 11 29 at 11.48.59 PM - www.indopos.co.id
koran indoposco

Koran Indoposco Edisi 30 November 2023

Redaktur gimbal
Kamis, 30 November 2023 - 00:03
Koran Indoposco Edisi 29 November 2023 - Screenshot 2023 11 29 at 12.26.06 AM - www.indopos.co.id
koran indoposco

Koran Indoposco Edisi 29 November 2023

Redaktur gimbal
Rabu, 29 November 2023 - 00:44
www.indopos.co.id | indoposco.id

Copyright © 2023.

www.indopos.co.id | indoposco.id

  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Koran
  • Index

Copyright © 2023.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist