Polarisasi dan Politik Identitas pada Pemilu 2024 Harus Dicegah

romo

Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Romo Antonius Benny Susetyo, Pr. (Ist)

INDOPOS.CO.ID – Ajang pemilihan umum (Pemilu) 2024 adalah tonggak sejarah bagi rakyat Indonesia untuk membangun demokratisasi dan keadaban politik.

“Kita harus mencegah polarisasi, politik identitas dan SARA agar itu tidak terjadi. Maka yang dibutuhkan saat ini adalah bagaimana kita mendidik pemilih yang cerdas dan rasional, dan itu adalah tugas bagi kepala daerah, KPU, Bawaslu dan semua elemen masyarakat,” ujar Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Romo Antonius Benny Susetyo, Pr dalam seminar dengan tema: “Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Menyongsong Pemilu Serentak Tahun 2024 yang Damai dan Berkeadaban,” di Bekasi, Kamis (16/6/2022).

Seminar yang diselenggarakan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Pemerintah Kabupaten Bekasi tersebut, dihadiri sejumlah narasumber yakni Rektor UIN Bandung Prof. Dr. Muchtar Solihin, Antonius Benny Susetyo Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP, dan Jajang Wahyudin selaku Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bekasi.

Benny menyampaikan bahwa negara Indonesia dapat menjadi champion of democracy terbesar di dunia jika pemilu dapat berjalan secara damai dan tanpa konflik.

Lebih lanjut , Benny mengatakan kebijakan untuk mengatasi permasalahan lingkungan, ekonomi yang berkeadilan bagi seluruh segmen masyarakat, peningkatan taraf hidup keluarga serta efisiensi tata kelola unsur pemerintahan yang ditawarkan oleh para calon pemimpin harus realistis, terukur serta memberikan solusi. Maka di situlah tercapainya keadilan seperti yang termaktub dalam sila ke-5 Pancasila.

“Pemilu adalah sarana untuk merajut kebersamaan, persaudaraan dan mewujudkan Indonesia yang jaya. Oleh karena itu kita tidak bisa lagi untuk tidak bisa bersatu demi mewujudkan cita-cita bangsa kita,” ujar Benny.

Ia memaparkan bahwa hanya dengan pendidikan politik yang ideal serta sinergitas antar elemen bangsa mampu menciptakan masyarakat yang cerdas untuk dapat memilih pemimpin yang cerdas, rasional dan tidak emosional.

“Ke depan kita sangat berharap bagaimana kita mampu mewujudkan Indonesia yang jaya, Indonesia yang mampu bersaing di kancah global karena Pemilu 2024 sangat menentukan untuk mewujudkan Indonesia yang demokratis,” pungkas Benny. (dam)

Exit mobile version