Kurikulum MBKM Beri Kebebasan Mahasiswa Belajar di Luar Prodi

unas

Rektor Unas El Amry Bermawi Putera. Foto: Unas for Indopos

INDOPOS.CO.ID – Era digital dan industri 4.0 menjadi tantangan pendidikan tinggi. Oleh karenanya Universitas Nasional (Unas) terus meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menghadapi era digital, global dan industri 4.0 serta society 5.0.

Rektor Universitas Nasional El Amry Bermawi Putera mengatakan, pendidikan yang terencana, sistematis dan berkelanjutan dalam hal pembelajaran menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi. Salah satu di dalamnya memberlakukan kurikulum yang link and match dengan kebutuhan era digital.

“Era digital telah mengubah banyak dimensi kehidupan masyarakat, baik bersifat positif maupun negatif. Perkembangan masyarakat digital yang serba cepat, dan tidak terduga, memerlukan suatu upaya sistematis dan strategis dalam penanganannya,” ujar El Amey Bermawi Putera di Jakarta, Minggu (19/6/2022).

Bahwa perkembangan teknologi dan media, dikatakan dia, bisa mengarahkan pada sebuah perubahan sosial yang diharapkan. Perubahan sosial yang dapat memberikan tingkat kesejahteraan yang lebih baik dan merata untuk masyarakat.

“Untuk memastikan itu dibutuhkan 1 institusi yang terencana, sistematis dan berkelanjutan,” ungkapnya.

“Juga institusi yang bisa membangun kapasitas dan kesadaran masyarakat untuk cakap dan bijak dalam pemanfaatan teknologi dan media yang berkembang saat ini,” imbuhnya.

Ia menuturkan, perguruan tinggi menjadi satu institusi strategis yang mampu membentuk dan meningkatkan kapasitas dan kesadaran masyarakat. Kesadaran untuk bijak dan cakap digital. “Perguruan tinggi bisa mengawal transformasi digital ke arah yang lebih konstruktif,” ujarnya.

“Kebutuhan SDM yang mampu beradaptasi dan bertransformasi serta cakap digital, harus dipenuhi. Untuk itu kami telah melakukan berbagai perubahan seperti mendesain ulang kurikulum dengan memberlakukan kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) berbasis KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia), OBE (Outcome Based Education) dan Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN-DIKTI),” imbuhnya.

Ia menjelaskan, pada kurikulum MBKM mahasiswa diberi kebebasan untuk belajar di luar program studi (Prodi) selama tiga semester. Sehingga mahasiswa dapat mengembangkan kemandirian dalam mencari dan menemukan pengetahuan melalui dinamika lapangan.

Kurikulum yang diberlakukan, masih ujar Rektor Unas, bertujuan untuk melahirkan lulusan yang berkualitas, terampil dan kompeten serta dapat memenuhi tuntutan arus perubahan dan kebutuhan industri.

“Kami telah membuat program khusus untuk menyiapkan mahasiswa dalam dunia kerja dan pengembangan keilmuan. Merancang dan melaksanakan proses pembelajaran yang inovatif,” ucapnya. (nas)

Exit mobile version