Kenali Hak Akses dan Berekspresi di Ruang Digital

digital

Pelatih Adopsi Teknologi Digital Irwan Tamrin memberikan keterangan saat ngobrol bareng legislator bertajuk Hak Hak Digital. Foto: Aplikasi Zoom

INDOPOS.CO.ID – Kebebasan berekspresi telah menjadi hal lumrah dalam media digital. Bahkan suatu hal terkait hak asasi manusia. Namun, perlu paham regulasi dan nilai yang diperhatikan supaya tidak menimbulkan kegaduhan.

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan, kehadiran teknologi digital menjadi bagian dari kehidupan masyarakat, sekaligus mempertegas era transformasi digital.

“Peningkatan teknologi digital perlu diimbangi kapasitas literasi digital yang mumpuni, agar masyarakat dapat memanfaatkan dengan produktif, bijak dan tepat guna,” kata Semuel dalam acara ngobrol bareng legislator bertajuk Hak Hak Digital, Jakarta, Rabu (22/6/2022).

Anggota Komisi I DPR Subarna menyatakan, hak digital berkaitan dengan hak asasi manusia (HAM). Perlu diingat di mana ada hak pasti ada tanggung jawab. Terlebih kebebasan berekspresi ada batasnya.

“Kita harus menjaga hak-hak atau reputasi orang lain. Juga harus menjaga keamanan nasional atau kita harus menjaga ketertiban masyarakat,” tutur Subarna.

Ia mengingatkan, masyarakat agar mengunggah atau mem-posting konten yang baik. Mengingat sikap dan perilaku harus menjunjung tinggi budaya digital.

“Jaga jari tangan, agar tidak menulis ujaran kebencian dan saat komen jaga etika bahasa dengan sopan dan santun,” pesan Subarna.

Di sisi lain, keberadaan Undang Undang nomor 11 tahun 2008 atau UU ITE adalah UU yang mengatur tentang informasi serta transaksi elektronik, atau teknologi informasi secara umum memang diperlukan dalam kehidupan.

Pelatih Adopsi Teknologi Digital Irwan Tamrin menyadari, media sosial memiliki banyak manfaat. Namun jika digunakan tanpa batas, bukan berarti tidak menimbulkan akibat.

“Internet itu bisa diakses dengan mudah. Siapa yang perlu membatasinya? ya, diri kita sendiri. Kalau kita tidak membatasi diri kita sendiri, akan kebawa semua suasana yang terjadi di dunia digital,” ucap Tamrin.

Terdapat pelatihan empat pilar utama literasi digital. Di antaranya kecakapan digital, budaya digital, etika digital, dan keamanan digital. Kegiatan itu bisa dilihat melalui laman resminya atau melalui media sosial @siberkreasi. (dan)

Exit mobile version