Nilai-Nilai Pancasila Harus Dikenalkan kepada Anak-Anak sejak Dini

bpip

Narasumber diskusi terkait monitoring penyusunan bahan implementasi pembinaan ideologi pancasila bagi pendidikan formal di Jakarta, Selasa (28/6/2022). Foto: BPIP for indopos.co.id

INDOPOS.CO.ID – Nilai-nilai luhur Pancasila harus dapat diperkenalkan semenjak dini kepada anak-anak tidak hanya secara teori namun juga praktik dan tindakan nyata.

Hal itu terungkap dalam acara diskusi terpimpin terkait Monitoring Penyusunan Bahan Implementasi Pembinaan Ideologi Pancasila bagi Pendidikan Formal dengan tema; “Pancasila Jati diri dan Inspirasi” yang diadakan oleh Direktorat Pengkajian Implementasi Pembinaan Ideologi Pancasila di Hotel Mercure Cikini Jakarta Pusat, Selasa (28/6/2022).

Diskusi yang diadakan secara luring ini antara lain dihadiri oleh Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo , Staf Khusus Menteri Pemberdayaan Perempuan, Samuel Wattimena dan Sekretaris Utama Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Adhiyati.

Direktur Pengkajian Implementasi Pembinaan Ideologi Pancasila Toto Purbiyanto menyatakan bahwa pembuatan bahan ajar merupakan salah satu kegiatan besar BPIP yang memerlukan sinergi dan peran aktif dari seluruh komponen BPIP.

“Perkembangan pembuatan bahan ajar Ini sudah mencapai fase yang menggembirakan dan karenanya kita perlu untuk bergerak lebih cepat dan efektif hingga tujuan yang diinginkan bersama dapat tercapai,” kata Toto Purbiyanto.

Sekretaris Utama Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Adhiyati dalam diskusi yang dihadiri kurang lebih 50 orang dari unsur BPIP, Balai Pustaka dan Rumah Produksi ini menyatakan bahwa penyusunan bahan ajar diharapkan dapat mewujudkan sumber daya manusia yang unggul dengan nilai pancasila yang kuat tertanam di jiwanya.

“Semua komponen BPIP yang telah bekerja keras perlu diapresiasi dan hendaknya sinergi positif ini terus terlaksana demi negara yang lebih baik,” katanya

Selanjutnya, Staf Khusus Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Samuel Wattimena dalam paparannya menyampaikan pesan Ketua Dewan Pengarah Megawati Sukarnoputri yakni seluruh elemen bangsa harus bergerak secara sinergi dengan melibatkan semua bagian dan kalangan.

“Menjelang Hari Anak Nasional, BPIP dapat bersinergi dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak untuk memperkenalkan produk buku bahan ajar dalam gelaran perayaan Hari Anak Nasional di Kebun Raya Bogor,” ujarnya.

BPIP dalam hal ini dapat menampilkan tokoh-tokoh dan karakter dari video dan buku bahan ajar Pancasila yang dihubungkan dengan pesan moral yang nyata dan membumi seperti mencintai budaya bangsa dengan memainkan permainan tradisional, makanan tradisional, mencintai alam dengan menjaga kebersihan serta gerakan mari menabung.

Rencananya juga akan dihadirkan augmented reality tentang budaya indonesia bekerja sama dengan organisasi save the children.

Sementara itu, Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP, Antonius Benny Susetyo dalam paparannya menyatakan bahwa kegiatan ini sudah lama dibuat dengan pergulatan dan perjuangan besar, khususnya dari ketua dewan pengarah.

Benny mengatakan perlu adanya rasa dan tidak ada praktik menggurui dalam proses pengajaran Pancasila. Ia menekankan pentingnya habitualisasi dan nilai- nilai lokal.

“Kita perlu membumikan Pancasila sejak awal kepada generasi-generasi muda dan usia dini,” kata Benny.

Menurut Benny, BPIP harus keluar dan bersinergi dengan seluruh komponen masyarakat untuk membumikan Pancasila sejak usia dini dengan menerapkan cinta Tuhan, cinta sesama dan cinta negara.

“Karakter yang praktis dan easy going yang merupakan ciri khas generasi masa depan membutuhkan tokoh dan role model yang nyata dan setia pada nilai-nilai Pancasila yang diwujudkan nyata dengan hidup dan perannya dalam masyarakat,” katanya.

Lebih jauh Benny mengatakan anak-anak perlu idealisme dan tindakan nyata berupa keteladanan dari para pemimpin dengan bergotong-royong dan bersinergi dalam membangun negara hingga para pewaris dan pemegang tongkat estafet di masa depan.

“Anak-anak tidak hanya dijejali teori tentang Pancasila tetapi mendapat contoh nyata dari kehidupan para pemimpin negara,” ujar Benny. (dam)

Exit mobile version