Selasa, 9 Agustus 2022
No Result
View All Result
www.indopos.co.id

Magazine Paten kesatu 2022

  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Koran
  • Index
www.indopos.co.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Koran
  • Index
No Result
View All Result
www.indopos.co.id
No Result
View All Result
Home Nasional

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Sebut Belum Ada Bukti Obat Ganja Lebih Baik

by wib
Rabu, 29 Juni 2022 - 20:05
in Nasional
Prof.-Dr. dr. Zubairi Djoerban

Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Hematologi-Onkologi (Kanker) dari Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof. Dr. dr. Zubairi Djoerban, Sp.PD, KHOM. (Instagram profesorzubairi)

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOS.CO.ID – Wacana tentang legalisasi ganja untuk medis mendapat tanggapan dari berbagai pihak termasuk dokter yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Hematologi-Onkologi (Kanker) dari Pengurus Besar IDI, Prof. Dr. dr. Zubairi Djoerban, Sp.PD, KHOM menyatakan belum ada bukti obat ganja lebih baik, termasuk untuk nyeri kanker dan epilepsi. Namun ganja medis bisa menjadi pilihan atau alternatif, tapi bukan yang terbaik. Sebab, belum ada juga penyakit yang obat primernya adalah ganja.

BacaJuga

Diduga sebagai Pelaku Utama, LPSK Tidak akan Beri Perlindungan terhadap FS

Baznas Raih Penghargaan Indonesia Customer Experience Champion dan Indonesia Sales Team Champion

“Banyak sekali studi tentang ganja. Beberapa bisa menjadi obat, namun masih banyak juga yang belum diketahui tentang tanaman ini dan bagaimana ia berinteraksi dengan obat lain serta tubuh manusia,” kata Zubairi melalui akun Twitternya, Rabu (29/6/2022).

Ia mengatakan penggunaan ganja medis bisa memberi efek ketergantungan dan halusinasi. Ini bicara soal pengawasan dan dosis berlebihan. Itulah sebabnya penggunaan ganja medis harus sangat ketat oleh dokter yang meresepkannya.

“Dosis yang dibutuhkan untuk tujuan medis biasanya jauh lebih rendah daripada untuk rekreasi. Yang jelas, saat pengobatan, pasien tidak boleh mengemudi. Kemudian Tetrahydrocannabinol (THC) dan Cannabidiol (CBD) ini tidak boleh dipakai sama sekali perempuan hamil dan menyusui,” tandasnya.

Zubairi mengatakan para ilmuwan tak punya cukup bukti untuk menyatakan konsumsi ganja dengan cara tertentu lebih aman dari yang lain.

“Yang jelas, merokok ganja ya merusak paru dan sistem kardiovaskular, sama khayak tembakau. Efek ganja lain bisa Anda cari sendiri,” katanya.

Terkait vaping ganja, kata Zubairi juga menjadi isu. Banyak sekali laporan produk vaping yang mengandung tetrahydrocannabinol (THC) berkaitan dengan cedera paru-paru bahkan kematian.

Lebih jauh, Zubairi menjelaskan keterkaitan antara cerebral palsy dengan ganja medis. Ia mengatakan
studi penggunaan THC dan CBD pada cerebral palsy memang ada. Namun tingkat manfaatnya masih rendah.

“Sebab itu, saya usulkan, ada bahasan khusus untuk menolong buah hati dari Ibu Santi Warastuti (yang mengajukan legalisasi ganja untuk medis) oleh para ahli terkait,” tuturnya.

Zubairi mengatakan di Amerika Serikat, Food and Drug Administration (FDA)
telah menyetujui satu obat ganja nabati (Epidiolex), yang mengandung cannabidiol murni (CBD) dari tanaman ganja. Obat ini digunakan untuk mengobati kejang serta kelainan genetik langka.

FDA juga telah menyetujui dua obat sintetis tetrahydrocannabinol (THC). Obat-obatan ini digunakan untuk mengobati mual pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi (antimuntah), dan untuk meningkatkan nafsu makan pada pasien HIV/AIDS.

Zubairi menjelaskan, bagi seorang dokter penggunaan ganja medis tentu membutuhkan pertimbangan dari banyak aspek dan banyak hal.

“Saya harus benar-benar menimbang, apakah ganja lebih aman daripada obat lain yang akan saya resepkan. Bagaimana kemungkinan interaksi obat, apakah justru memperburuk kecemasan, atau berpotensi menyebabkan gangguan psikotik. Banyak hal,” kata Zubairi.

“Yang terang, setiap obat itu memiliki potensi efek samping, beberapa serius, termasuk ganja medis, yang harus diminimalkan. Ketepatan dosis ini krusial untuk menjaga kondisi pasien sehingga mendapatkan efek obat yang dituju,” tutupnya. (dam)

Tags: Dokter Spesialis Penyakit DalamIDIIkatan Dokter IndonesiaLegalisasi ganjaLegalisasi Ganja Medis
ShareTweetSendShareSend

Related Posts

cacar
Headline

Darurat Kesehatan Global, IDI Bentuk Satgas Cacar Monyet

Selasa, 2 Agustus 2022 - 15:49
Suntik-Vaksin
Headline

IDI Ingatkan Seluruh Nakes Tetap Disiplin Prokes Meski Sudah Booster Kedua

Jumat, 29 Juli 2022 - 10:07
Penyakit-Camon
Nasional

Kasus Pada Manusia, IDI: Cacar Monyet Karena Kontak Erat Dengan Pasien

Rabu, 27 Juli 2022 - 11:55
ganja medis
Headline

Legalisasi Ganja Medis Ditolak MK, Kemenkes Tetap Lakukan Penelitian

Kamis, 21 Juli 2022 - 17:08
ganja
Headline

IDI Siap Bikin Kajian Tentang Penggunaan Ganja bagi Medis

Selasa, 5 Juli 2022 - 09:02
ganja
Headline

Pakar Farmakologi Jelaskan Penggunaan Ganja untuk Medis

Kamis, 30 Juni 2022 - 14:44
Load More

Populer hari ini

Mako Brimob

Lokalisir Ferdy Sambo ke Mako Brimob, IPW: Potensi Ancaman Itu Nyata

Minggu, 7 Agustus 2022 - 15:27
sambo

Tempat Khusus Irjen Ferdy Sambo, Kompolnas: Ada Potensi Irsus Lakukan Pendalaman

Minggu, 7 Agustus 2022 - 14:56
kamarudin

Pengacara Brigadir J Minta para Pelaku Obstruction of Justice Bila Terbukti Harus Dipidana

Minggu, 7 Agustus 2022 - 19:12
Prof.-Dr. dr. Zubairi Djoerban

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Sebut Belum Ada Bukti Obat Ganja Lebih Baik

Rabu, 29 Juni 2022 - 20:05
Sosmed

Serda Ucok Siap Cari Pembunuh Brigadir J, TNI AD: Itu Upaya Adu Domba TNI dan Polri

Selasa, 9 Agustus 2022 - 09:40

E-Paper

Koran Indoposco Edisi 9 Agustus 2022 - Screenshot 2022 08 09 at 12.34.26 AM - www.indopos.co.id
koran indoposco

Koran Indoposco Edisi 9 Agustus 2022

by gimbal
Selasa, 9 Agustus 2022 - 00:45
Koran Indoposco Edisi 5 Agustus 2022 - Screenshot 2022 08 05 at 1.05.31 AM - www.indopos.co.id
koran indoposco

Koran Indoposco Edisi 5 Agustus 2022

by gimbal
Jumat, 5 Agustus 2022 - 01:10
Koran Indoposco Edisi 2 Agustus 2022 - Screen Shot 2022 08 02 at 01.31.22 - www.indopos.co.id
koran indoposco

Koran Indoposco Edisi 2 Agustus 2022

by gimbal
Selasa, 2 Agustus 2022 - 01:38
www.indopos.co.id | indoposco.id

Copyright © 2022.

www.indopos.co.id | indoposco.id

  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Koran
  • Index

Copyright © 2022.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist