Senyawa Cannabidiol Bisa Atasi Kejang Asalkan Pengobatannya Diawasi Dokter

penelitian ganja

Ilustrasi penelitian ganja. Foto: Freepik

INDOPOS.CO.ID – Pakar Farmakologi dan Farmasi Klinik Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Zullies Ikawati menuturkan jika ganja bukanlah satu-satunya obat untuk mengatasi penyakit, termasuk cerebral palsy. Namun, masih ada obat lain yang dapat digunakan untuk mengatasi kejang.

Mariyuana atau ganja mengandung senyawa cannabinoid, di dalamnya terdiri berbagai senyawa lainnya. Pertama, senyawa tetrahydrocannabinol (THC) bersifat psikoaktif dan cannabidiol (CBD).

Ada anggapan senyawa pada ganja dinilai berpotensi menjadi obat, asalkan kadar CBD sudah diatur, sementara kadar THC tidak boleh terlalu tinggi. CBD memiliki efek, salah satunya adalah anti kejang.

“Ganja bisa jadi alternatif, namun bukan pilihan pertama karena ada aspek lain yang harus dipertimbangkan. Namun, jika sudah jadi senyawa murni seperti CBD, terukur dosisinya dan diawasi pengobatannya oleh dokter yang kompeten itu tidak masalah,” kata Zullies Ikawati dalam resmi UGM dilihat, Jumat (1/7/2022).

Koordinator Tim Ahli Badan Narkotika Nasional (BNN) Ahwil Luthan mengatakan, pengguna ganja medis di negara maju merupakan persilangan dan rekayasa genetika dari jenis murni ganja. Zat dalam ganja bisa digunakan medis, jika CBD-nya tinggi.

“Ganja Aceh itu THC-nya 18 persen. CBD-nya kecil sekali 0,1 persen. Sedangkan yang berguna di dunia medis yang CBD-nya tinggi dan THC-nya rendah,” jelas Ahwil saat dikonfirmasi terpisah.

Ia mengemukakan, butuh penelitian yang panjang untuk mengizinkan ganja sebagai obat di Indonesia. Banyak sejumlah hal harus disiapkan, salah satunya soal pendanaan.

“Jadi untuk mengolahnya itu suatu hal kalau mungkin bisa kita harus merekayasa ganja ini dulu. Tapi, itu tidak mudah. Rekayasa genetik itu mulai dari pertanian,” ucap Ahwil.

Seorang ibu melakukan aksi damai dengan membawa poster di ajang Car Free Day (CFD) Jakarta pada, Minggu (27/6/2022). Poster itu bertuliskan “Tolong, Anakku Butuh Ganja Medis”.

Aksi ibu tersebut ramai di sosial media usai diunggah oleh penyanyi Andien, di akun twitter pribadinya @andienaisyah, Minggu (26/6/2022).

Belakangan diketahui dia bernama Santi bersama anaknya yang bernama Pika didorongnya menggunakan kursi roda di CFD. Menurut si ibu, Pika mengidap penyakit Cerebral Palsy atau gangguan pada otak yang mempengaruhi gerakan dan tonus otot atau postur tubuh.(dan)

Exit mobile version