Ketua DPD: Politisi Ingin Instan Jadi Pejabat

Sidang-Kasus-Korupsi

ilustrasi pengungkapan kasus korupsi di KPK Foto: dok indopos.co.id

INDOPOS.CO.ID – Potensi kinerja pejabat terpilih rendah dan cenderung tidak memikirkan masyarakat pemilih. Sehingga tak sedikit mereka terjerat kasus korupsi.

Pernyataan tersebut diungkapkan Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti dalam keterangan, Minggu (3/7/2022). Mental korup tersebut juga dipengaruhi oleh tingginya biaya politik.

“Harus ada edukasi politik kepada masyarakat,” ungkapnya.

“Mereka yang sudah melek politik, di kasih uang atau tidak tetap akan memilih. Bukan memilih karena dikasih uang,” imbuhnya.

Sebab, lanjut dia, kesadaran memilih masyarakat tak lagi dipengaruhi oleh politik uang (money politic). Tak sedikit politisi ingin serba instan menjadi pejabat.

“Mental korup ini kemudian menyebabkan banyak pejabat yang terjerat kasus korupsi,” ungkapnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Alexander Marwata mengungkapkan mahalnya biaya politik di Indonesia. Bahkan untuk kepala daerah tingkat II saja bisa mencapai puluhan miliar.

“Kami menyadari biaya politik di negeri ini mahal, menjadi anggota DPR, DPRD, kepala daerah tidak ada yang gratis,” katanya.(nas)

Exit mobile version