MinyakKita Dinilai Bukan Solusi Atasi Masalah Utama Minyak Goreng

minyak

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan saat mengunjungi Pasar Cibubur, Jakarta, Kamis, (16/6/2022). Foto: Dokumen Biro Humas Kemendag

INDOPOS.CO.ID – Program minyak goreng kemasan sederhana merek MinyakKita yang akan dibanderol Rp14.000 menjadi angin segar bagi para pedagang. Namun, masih diragukan harganya sama di seluruh Indonesia.

Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP IKAPPI) memiliki harapan program tersebut dapat terdistribusi Rp14.000 per liter sesuai harga eceran tertinggi (HET). Di sis lain, pihaknya menilai bakal mengalami kebuntuan jalan bila permasalahan utama tidak terselesaikan.

Wasekjend DPP IKAPPI, Ahmad Choirul Furqon mengungkapkan, bahwa program tersebut bisa saja direalisasikan dengan baik asal permasalahan di hulu dapat terselesaikan dengan baik.

“Kami dari IKAPPI sebenarnya menyambut baik adanya program MinyakKita ini, namun jujur kita memiliki keraguan apabila masalah utama tidak terselesaikan,” kata Ahmad Choirul Furqon melalui gawai, Jakarta, Kamis (7/7/2022).

Ia menambahkan, masalah utama yang harus diselesaikan oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag) yaitu, rantai distribusi.

“Terdapat masalah utama, yaitu rantai distribusi yang sangat ruwet, ini harus diatasi secara tepat dan akurat,” tutur Furqon.

“Jangan sampai program sudah disusun secara proporsional menurut Kementerian Pergadangan, namun masalah di bawah dalam hal ini rantai distribusi tidak diberikan atensi,” tambahnya.

Menurutnya, program minyak goreng kemasan bermerek minyakKita, tidak ada garansi harga sampai ke pedagang sesuai dengan harapan pemerintah.

“Tidak ada satupun yang bisa menggaransi harga seluruh Indonesia Rp14.000. wilayah Papua, Maluku, Bali itu masih terkendala distribusi yang mahal. Dan wilayah tersebut harus diperhatikan pemerintah dalam hal ini Kementerian pergadangan,” cetusnya.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan, Minyakita masih tetap diperdagangkan. Kehadiran program itu membuka pilihan bagi masyarakat untuk mencukupi kebutuhannya.

“Minyak curah tetap, tidak ada perubahan apapun. Minyakita ini tambahan (opsi),” ujar Zulhas disapanya di Jakarta, Rabu (6/7/2022). (dan)

Exit mobile version