ICT Watch: Penggunaan Teknologi harus Kuasai Literasi Digital

ict

Edukasi literasi digital. Foto: Kemkominfo for indopos.co.id

INDOPOS.CO.ID – Orang Indonesia rata-rata menghabiskan delapan jam per-hari untuk menggunakan perangkat digital. Pernyataan tersebut diungkapkan Manajer Program ICT Watch Indriyatno Banyumurti dalam keterangan, Sabtu (9/7/2022).

Penggunaan teknologi digital dengan intensitas yang tinggi, menurut dia, harus seimbang dengan edukasi literasi digital yang mumpuni. Agar penggunaan teknologi yang tersedia bisa maksimal dan positif.

“Penggunaan teknologi bisa maksimal dan positif, bila masyarakat memiliki literasi digital baik,” katanya.

Hal yang sama diungkapkan Trainer Literasi Digital Soni Mongan. Ia mengatakan, dalam berkomunikasi di dunia maya sebaiknya menerapkan sopan santun. Seperti yang diajarkan di dunia nyata.

“Dalam komunikasi digital kita harus tahu dengan siapa kita berkomunikasi, agar menyesuaikan dengan budaya dan bahasa daerah lain,” ujarnya.

Sementara itu, Kreator Konten Ibob Tarigan menyebut, literasi digital tidak banyak berbicara tentang cara (menggunakan teknologi digital), tetapi fungsinya. “Jadi kalau kita bicara tentang 4.0 itu tidak hanya selalu sosial media, tapi fungsinya untuk apa,” jelasnya.

Menurut dia, literasi digital bukanlah panduan cara menggunakan media sosial, tapi panduan untuk mengetahui fungsi media sosial yang sebenarnya. Sehingga dapat menghindari penyalahgunaan media sosial seperti halnya membuat konten-konten negatif.

Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) bersama Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur menyelenggarakan kegiatan Pekan Literasi Digital bagi kelompok masyarakat dan komunitas di Sumba Timur.

Wakil Bupati Sumba Timur David Melo Wadu menuturkan, kegiatan tersebut sangat bermanfaat bagi warga Sumba Timur terutama di era perkembangan teknologi dan derasnya arus informasi yang dikonsumsi masyarakat setiap hari. Dengan kegiatan ini masyarakat dan komunitas bisa semakin paham akan pentingnya literasi digital.

“Salah satu tantangan literasi digital pada saat ini adalah banyaknya informasi yang diterima masyarakat, sehingga masyarakat harus mengetahui informasi yang benar. Agar tidak terpapar informasi negatif seperti isu SARA, Pornografi, Hoaks, dan lainnya,” ujarnya. (nas)

Exit mobile version