KPAI Minta Orang Tua Calon Siswa di Tangerang Berani Lapor ke Saber Pungli

kpai

Komisioner KPAI bidang Pendidikan, Retno Listyarti. Foto: dok. indopos.co.id

INDOPOS.CO.ID – Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta kepada orang tua murid yang dimintai uang oleh sejumlah oknum agar anaknya bisa masuk ke Sekolah Negeri di Banten, berani melaporkan tindakan tidak terpuji tersebut kepada tim Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli).

Hal ini diungkapkan Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listyarti kepada indopos.co.id menyikapi maraknya pemberitaan di sejumlah media adanya dugaan “permainan uang” di sejumlah sekolah favorit di Banten, khususnya di Tangerang Raya.

“Jika memang ada dugaan pungli, sebaiknya dilaporkan ke tim Saber Pungli. Mereka punya kewenangan dan kemampuan untuk investigasi,” ujar Retno, Rabu (13/7/2022).

Sementara Fuddin, salah sorang wali murid yang anaknya gagal masuk ke SMAN 1 Tangerang Selatan melalui jalur zonasi dan prestasi, meski kediamannya tidak sampai 500 meter dari gedung sekolah dan rata rata nilai akademik anaknya saat menimba llmu di MTsN 1 Tangsel di atas 8,6 mengaku kecewa ketidak transparan dari panitia PPDB SMAN 1 Tangsel.

“Waktu istri saya cabut berkas anak di SMA 1 Tangsel, karena berkas itu ada ijazah sementara. Ehhh.. ketemu salah seorang guru di SMA 1 Tangsel, katanya kenapa gak hubungi dia kan bisa “dibantu” pastinya diduga pake duit bang. Udah terkenal di SMA 1 Tangsel di lingkungan tetangga di deket rumah saya, kalau mau masuk SMA 1 Tangsel harus bayar,” ungkapnya.

Sementara Ade, Kepala SMAN I Tangsel yang dikofirmasi terkait banyaknya keluhan dari orang tua calon siswa yang gagal masuk ke sekolah tersebut, langsung memblokir nomor wartawan media ini, meski pesan sebelumnya yang dikirimkan sempat dibaca dengan dua tanda centang. (yas)

Exit mobile version