Kasus Pada Manusia, IDI: Cacar Monyet Karena Kontak Erat Dengan Pasien

Penyakit-Camon

ilustrasi cacar monyet (dok indopos.co.id)

INDOPOS.CO.ID – Pekan ini Badan Kesehatan Dunia WHO telah menetapkan status darurat untuk kasus Cacar Monyet. Meski masih belum terdeteksi di Indonesia, namun kasus Cacar Monyet atau Monkey Pox sudah ditemukan di Singapura.

Pengurus Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) dr. Adityo Susilo mengatakan, penyakit Cacar Monyet bersifat zoonosis. Penularan utamanya melalui kontak manusia dengan darah, cairan tubuh, atau lesi pada mukosa maupun kulit hewan yang terinfeksi.

Di Afrika, menurut dia, kasus infeksi Cacar Monyet pada manusia yang pernah dilaporkan, berhubungan dengan riwayat kontak dengan hewan yang terinfeksi seperti monyet, tupai, tikus dan rodents lainnya. Memakan daging hewan terinfeksi yang tidak dimasak dengan matang juga dapat menjadi metode penularan.

“Adapun penularan antar manusia, diduga dapat terjadi sebagai akibat dari kontak erat dengan pasien yang terinfeksi secara langsung (direct close contact),” ujar Adityo Susilo di Jakarta, Rabu (27/7/2022).

Lebih jauh dia menjelaskan, kasus pada manusia bisa melalui paparan terhadap sekresi saluran napas yang terinfeksi, kontak dengan lesi kulit pasien secara langsung, maupun berkontak dengan objek yang telah tercemar oleh cairan tubuh pasien.

“Transmisi secara vertikal dari ibu ke janin melalui plasental (infeksi Cacar Monyet kongenital) juga dimungkinkan,” terangnya.

Ia menjelaskan, periode inkubasi Cacar Monyet berkisar antara 5-21 hari dengan rerata 6-16 hari. Setelah melewati fase inkubasi, pasien akan mengalami gejala klinis berupa demam tinggi dengan nyeri kepala hebat, limfadenopati, nyeri punggung, nyeri otot dan rasa lemah yang prominen.

“Dalam 1-3 hari setelah demam muncul, pasien akan mendapati bercak-bercak pada kulit, dimulai dari wajah dan menyebar ke seluruh tubuh,” bebernya.

“Bercak akan ditemukan pada wajah, telapak tangan dan telapak kaki. Seiring waktu bercak akan berubah menjadi lesi kulit makulopapuler, vesikel dan pustule yang dalam 10 hari akan berubah menjadi koreng,” imbuhnya.(nas)

Exit mobile version