Masyarakat Diminta Tunggu Hasil Kerja Tim Khusus terkait Kasus Brigadir J

bpip

Pakar komunikasi politik yang juga Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Benny Susetyo. Foto: Istimewa

INDOPOS.CO.ID – Kasus penembakan ajudan Kepala Divisi (Kadiv) Profesi dan Pengamanan (Propam) Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) Inspektur Jenderal (Irjen) Ferdy Sambo, yakni Brigadir Polisi Nopryansah Yosua Hutabarat (Brigadir J) hingga tewas mengenaskan kini sudah menjadi perhatian publik.

Banyak bermunculan informasi yang beredar di tengah masyarakat baik melalui platform media sosial maupun melalui media mainstream. Dampaknya timbul berbagai opini yang dinilai menyerang pihak tertentu padahal proses penyelidikan dan penyidikan masih berlangsung.

Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah membentuk tim khusus untuk menangani kasus ini, yang terdiri dari Polri, Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) dan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). Tim khusus ini dipimpin langsung Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Wakapolri) Komisaris Jenderal (Komjen) Gatot Eddy Pramono. Hal ini dilakukan agar tim bekerja objektif, profesional dan transparan.

“Dalam penyelidikan kasus ini anggota tim investigas adalah orang-orang pilihan dan ahli dalam bidangnya masing-masing. Selain itu, ditambah dilibatkannya pihak eksternal Polri yaitu Komnas HAM dan Kompolnas. Peranan lembaga independen seperti Komnas Perempuan, Komnas HAM, dan LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban) ini sangat dibutuhkan oleh tim investigasi khusus. Oleh karena itu, sebaiknya kita semua menunggu hasi hasil kerja tim investigasi yang sedang bekerja  melakukan penyelidikan. Artinya siapapun yang terlibat harus diproses, dan ini akan dibuktikan tim investigasi,” ujar pakar komunikasi politik yang juga Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Benny Susetyo kepada INDOPOS.CO.ID, Rabu (27/7/2022).

Benny mengimbau masyarakat bersabar menunggu hasil kerja tim investigasi khusus dalam melakukan penyelidikan dan penyidikan.

“Kita yakin Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo akan bertindak tegas untuk menegakkan supremasi hukum. Kita juga percaya political will dari tim investigasi dan berharap kasus dapat segera diungkap, dan siapapun yang terlibat bisa diproses sesuai dengan hukum yang berlaku. Hasil investigasi dengan metode ilmiah dan berdasar penyelidikan yang bisa dibuktikan secara scientific. Saatnya publik mempercayakan tim investigasi untuk bekerja secara profesional karena isu ini menarik perhatian publik,” terangnya.

Masyarakat diharapkan percaya terhadap tim Investigasi dibentuk Kapolri dengan mengedepankan nilai-nilai keadilan publik karena kasus  penegakkan hukum antara polisi dengan polisi ini menyangkut citra polisi itu sendiri.

Benny berpendapat tim investigasi langsung di bawah kendali Kapolri ini menunjukkan Kopolri serius dalam mengungkap kasus ini dengan mengedepankan nilai keadaban publik yakni hukum yang berkeadilan.

“Kita yakin komitmen Kopolri untuk menegakkan kembali  martabat polri sebagai pelindung masyarakat dengan menegakkan  roh keadilan,” tuturnya.

Terkait ditemukannya barang bukti CCTV (Closed Circuit Television) dan keterangan dari saksi terkait, menurut Benny sangat membantu kerja tim khusus yang dibentuk Kapolri untuk mengungkap kasus penembakan Brigadir J secara terang benderang, objektif, profesional dan berkeadilan.

Termasuk upaya otopsi ulang terhadap jenazah Brigadir J adalah upaya perwujudan rasa keadilan semua pihak khususnya dari pihak keluarga Brigadir J dan masyarakat pada umumnya.

“Memang banyak masyarakat yang menganggap hukum di Indonesia ini tajam ke bawah dan tumpul ke atas. Dalam hal ini seharusnya penegakan hukum tidak pandang pilih dan harus memberikan rasa keadilan bagi semua masyarakat,” tutupnya.(dam)

Exit mobile version