Muhammadiyah Nilai KSAD Berhasil Tingkatkan Kepercayaan Masyarakat Terhadap TNI

Jend-dudung

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman. (Setkab/Humas/Agg)

INDOPOS.CO.ID – Upaya Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman yang kerap bersilaturahmi kepada ormas keagamaan dan mengambil kebijakan secara transparan disambut positif masyarakat.

Menurut Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah, Sunanto, Jenderal Dudung terus membangun citra positif institusi TNI AD. Salah satu contohnya, tidak membela bawahannya ketika melakukan kesalahan, seperti kopral Muslimin yang menjadi aktor intelektual penembakan istrinya.

“Saya kira akan menjadi lebih dapat meningkatkan kepercayaan publik karena, dia bisa menindak bawahannya di samping cara-cara silaturahmi, menggandeng publik sebagai bagian keamanan menjaga keutuhan bangsa,” kata Sunanto dalam keterangannya, Jakarta, Selasa (26/7/2022).

Ia mengharapkan, Dudung terus menempuh kebijakan secara transparan dan bersilaturahmi dengan ormas keagamaan. Sebab, penting mejaga integritas dan menjaga keutuhan bangsa.

“Itu harus tetap dilakukan di dalam proses menjaga keutuhan bangsa ini,” tutur Cak Nanto disapanya.

Selain itu, ia meminta pimpinan TNI tidak mencampuri urusan paham keagamaan. Tapi, lanjut Cak Nanto, pimpinan TNI bisa menindak kolompok radikal karena mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.

“Masuk ke dalam ranah-ranah sebenarnya yang bukan tanggungjawabnya saya kira perlu dikurangi. Ke depan upaya membangun TNI yang luar biasa bagaimana menindak dari ajaran-ajaran radikal perlu ditindak tegas,” imbuhnya.

Lembaga Survei Indonesia (LSI) telah merilis hasil survei tingkat kepercayaan masyarakat terhadap penegak hukum di Indonesia pada Minggu (24/7/2022).

Survei tersebut dilakukan kepada sejumlah responden pada 27 Juni – 5 Juli 2022. Salah satu hasilnya menunjukan kepercayaan masyarakat terhadap TNI mencapai 89 persen.

Adapun target populasi survei itu adalah warga negara Indonesia berusia 17 tahun ke atas atau mereka, yang menikah dan memiliki ponsel. Responden itu berjumlah sekitar 83 persen dari total populasi nasional.

Pengambilan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD). RDD merupakan teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.

Sebanyak 1206 responden dipilih dengan teknik RDD melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening. Margin of error survei diperkirakan sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen dengan asumsi simple random sampling.(dan)

Exit mobile version