Dongkrak Produktivitas Petani Purworejo Melalui Penerapan CSA

Kementan

Kelompok Tani Sri Krida Tani Desa Sokowaten, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Foto: Kementan untuk Indopos.co.id

INDOPOS.CO.ID – Kelompok Tani Sri Krida Tani Desa Sokowaten, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah lebih produktif. Sejak mendapat pelatihan intensif dari Kementerian Pertanian, pemahaman mereka terhadap cara bertani lambat laun makin lebih baik.

Seperti halnya pada program Farm Field Day (FFD) yang merupakan bagian dari Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP).

Hal itu sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL), agar terus mendorong inovasi pertanian yang mampu beradaptasi dengan perubahan iklim.

Menurutnya, Kementerian Pertanian (Kementan) harus bisa membaca perubahan iklim dan beradaptasi di antaranya melalui teknologi Climate Smart Agriculture (CSA) yang sedang digaungkan melalui Program SIMURP.

Program SIMURP merupakan program utama Kementan yang harus didukung oleh semua pihak. Melalui program itu diharapkan petani penerima manfaat SIMURP dapat meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian dengan mengedepankan penggunaan air yang efisien, serta tanpa bergantung pada kondisi iklim berubah.

“Dengan hadirnya SIMURP diharapkan mampu mengembangkan kemampuan manajerial penyuluh dan pengelola di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP),” kata Mentan SYL dalam keterangannya, Jakarta, Senin (22/8/2022).

Menurut Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Kementan Dedi Nursyamsi, akan mengembangkan pertanian dengan memaksimalkan BPP Kostratani sebagai acuan untuk menciptakan pertanian yang tangguh menghadapi krisis iklim.

Melalui FFD yang merupakan salah satu metode pemberdayaan petani melalui pertemuan antar petani, peneliti dan penyuluh dapat saling bertukar informasi. Khususnya tentang teknologi pertanian diterapkan dan mendapatkan umpan balik dari petani mengenai masalah dan hambatan dihadapi dalam bertani.

“FFD dan panen di lokasi Sekolah Lapangan (SL) juga merupakan salah satu kegiatan dari SIMURP. Kegiatan ini dilakukan untuk menggali potensi, masalah, dan hambatan yang ditemui oleh para petani dalam melaksanakan kegiatan usahatani,” ucap Dedi.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purworejo, Hadi Susila menyebut hasil produktivitas petani mencapai 6,6 ton per hektar dengan varietas yang digunakan adalah Varietas Ciherang.

Hadi Susila berharap para petani dalam usahataninya memperhatikan iklim yang ada. Sehingga dalam penggunaan pupuk misalnya, sesuai anjuran dari para penyuluh pertanian. Selain itu, petani pelaksana penerapan CSA ini dapat mengembangkan replikasi kepada petani lainnya, pungkasnya.

Hadir dalam acara FFD diantaranya Camat Banyuurip, BPS Kabupaten Purworejo, Kepala Desa Banyuurip, perwakilan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Purworejo, perwakilan Bapedalitbang Kabupaten Purworejo serta para petani penerima manfaat SIMURP. (dan)

Exit mobile version