INDOPOS.CO.ID – Kerajaan Melayu Dharmasraya meninggalkan banyak jejak kebesarannya. Salah satunya berupa candi. Dua kompleks candi terkenal di Dharmasraya ialah Candi Pulau Sawah dan Pulau Roco.
Dua kompleks candi dikaitkan dengan seorang bangsawan Majapahit keturunan Dharmasraya bernama Adityawarman, sepupu dari Raja Majapahit kedua yakni Sri Jayanegara.
Candi Pulau Sawah diperkirakan dibangun oleh kakek atau ayah dari Adityawarman, penguasa dari kerajaan Melayu yang merupakan anak dari Dara Jingga.
“Bangunan-bangunan candi ini mungkin didirikan oleh kakeknya atau bapaknya dari Adityawarman,” kata Dr. Wahyu Rizky Andhifani, dosen arkeolog Universitas Jambi, dari kelompok riset epigrafi, pusat riset arkeologi prasejarah dan sejarah, badan riset inovasi nasional dalam keterangannya, Jakarta, Jumat, (26/8/2022).
Fani menerangkan, selain digunakan untuk kegiatan keagamaan, kompleks Candi Pulau Sawah itu digunakan sebagai tempat tinggal masyarakat kerajaan melayu.
Menurut catatan para arkeolog, masih sangat banyak candi terdapat di sekitar kompleks Pulau Sawah, Sumatera Barat. Akan tetapi karena terjadinya keterbatasan dana dan juga para tenaga ahli, maka candi tersebut masih tersimpan di dalam tanah.
Untuk bisa mengunjungi Candi Pulau Sawah itu, maka pengunjung harus melewati perjalanan dan masuk ke persimpangan di daerah Sikabau kemudian menuju ke Nagari Siguntur. Kemudian bisa menelusuri jalan dan terus lurus sampai daerah bernama Pulau Tongah.
Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan mengungkapkanz proses pemeliharaan terhadap kompleks candi di Dharmasraya terus berjalan. Termasuk pembangunan museum di kompleks candi pulau sawah.
“Kita nunggu proses pemugaran museum dari Menteri PUPR, Dirjen Cipta Karya. Karena masih terkendala pandemi tapi insyaallah tahun 2023 nanti,” katanya.
Menurut Sutan, Festival Pamalayu Kenduri Swarnabhumi di Dharmasraya punya misi penting untuk meluruskan sejarah menurutnya merupakan misi ketiga dari pancasila yakni Persatuan Indonesia. (dan)