Bantuan Modal Usaha untuk Yatim Preneur, Tingkatkan UMKM Mikro Keluarga

umkm

Nenek Ade warga Kampung Rawa Pasung RT 004/RW 03, Kelurahan Kalibaru Medan Satria, Bekasi yang mengajarkan semangat berwirausaha kepada kedua cucu kembarnya, Nazwa Maulinah dan Zahwa Maymunah yang kini berusia 15 tahun. Foto/humas Dompet Dhuafa

INDOPOS.CO.ID – Mendidik anak yatim tentu berbeda dibanding membesarkan anak yang masih memiliki kedua orang tua. Meski lebih berat, anak yatim tetap dapat memiliki masa depan cerah seperti anak-anak yang memiliki kecukupan pada umumnya.

Seperti yang dilakukan Nenek Ade warga Kampung Rawa Pasung RT 004/RW 03, Kelurahan Kalibaru Medan Satria, Bekasi yang mengajarkan semangat berwirausaha kepada kedua cucu kembarnya, Nazwa Maulinah dan Zahwa Maymunah yang kini berusia 15 tahun. Mereka ditinggalkan kedua orang tuanya sejak masih duduk di sekolah dasar.

“Saya sangat sedih melihat kondisi cucu saya, sejak kecil sudah ditinggal kedua orang tuanya. Sebagai nenek saya berusaha untuk memberikan kasih sayang yang sama layaknya orang tua semasa hidupnya. Sejak mereka sekolah dasar, saya sudah mengajarkan untuk menanamkan jiwa wirausaha,” ucap Nenek Ade pada (Kamis, 25/08/2022).

Sejak 2009, Nenek Ade telah merintis usaha membuat keripik singkong untuk menambah penghasilan keluarga. Dalam memasarkan produk keripik singkong, Nenek Ade selalu dibantu oleh kedua cucunya. Setiap pengiriman ke warung, Nazwa dan Zahwa membawa 15 bal keripik singkong untuk dititipkan ke 15 warung yang ada di sekitar rumahnya.

Usaha keripik singkong yang dijalankan oleh Nenek Ade mengalami penurunan akibat pandemi virus Covid-19 yang memang secara global berdampak besar pada berbagai aspek utamanya kesehatan, ekonomi, dan pendidikan.

Selama Lima Bulan, Nazwa dan Zahwa tidak bisa menjajakan jualan Nenek Ade di warung. Penghasilan pun tidak ada akibat dampak ekonomi dari wabah global tersebut.

“Covid 19 telah membawa dampak buruk pada produksi keripik singkong kami. Cucu saya juga tidak bisa menawarkan ke warung–warung. Jadi sangat terdampak gara-gara covid 19.” Ujar Nenek Ade.

Melihat kondisi itu, Dompet Dhuafa melalui Lembaga Pelayan Masyarakat (LPM), menggulirkan program ‘Yatim Tangguh Berdaya’ bagi keluarga yatim dhuafa.

Salah satu bentuk programnya adalah memberikan bantuan modal usaha kepada YatimPreneur untuk meningkatkan perekonomian keluarganya.

Dompet Dhuafa menilai, masih banyak cara dan kesempatan untuk mempertahankan ekonomi keluarga secara mandiri, setidaknya meski hanya sekadar untuk memenuhi kebutuhan pokoknya.

“Kami sangat senang dengan bantuan modal usaha yang diberikan oleh Dompet Dhuafa. Ini sangat bermanfaat karena dapat membantu nenek kami untuk terus menjalankan usahanya.” Ucap Nazwa selaku Penerima Manfaat YatimPreneur Dompet Dhuafa.

Dompet Dhuafa terus berupaya menciptakan ide-ide serta ragam solusi agar setiap keluarga kecil yang terdampak, tetap dapat bertahan meski dalam kondisi yang sangat sulit seperti saat ini.

“Kami berharap dengan adanya bantuan modal usaha ini, mereka tetap tangguh menegakkan perekonomian keluarganya. Mudah-mudahan kedepannya LPM Dompet Dhuafa dapat terus mendampingi hingga usahanya dapat dikelola dengan lebih profesional.

Insya Allah kami tidak hanya sampai pada pemberian bantuan saja, namun akan terus memantau dan mendampingi hingga kestabilan ekonomi keluarga bisa tercapai,” ucap Fakhry selaku pendamping lapangan program Yatim Preneur..

Tentang Dompet Dhuafa
Dompet Dhuafa adalah lembaga Filantropi Islam yang berkhidmat dalam pemberdayaan kaum Dhuafa dengan pendekatan budaya melalui kegiatan filantropis (welasasih) dan wirausaha sosial. Selama 29 tahun lebih, Dompet Dhuafa telah memberikan kontribusi layanan bagi perkembangan umat dalam bidang sosial, kesehatan, ekonomi, dan kebencanaan serta CSR.
https://dompetdhuafa.org/. (adv)

Exit mobile version