INDOPOS.CO.ID – Minyak jelantah kerap dibuang begitu saja oleh ibu-ibu rumah tangga. Dan itu berdampak pada kerusakan lingkungan. Namun kini minyak jelantah memiliki nilai ekonomi bagi rumah tangga.
“Melindungi lingkungan dari kerusakan menjadi semangat kami untuk mengolah minyak jelantah,” ujar General Manager PT Sejahtera Karna Menggoreng (SKM) Fachrul kepada indopos.co.id, Sabtu (27/8/2022).
Ia mengatakan, ada 90 persen produksi limbah minyak jelantah dari rumah tangga. Tentu potensi tersebut besar untuk dikelola.
“Kalau industri itu kecil, hanya 10 persen. Yang besar dari rumah tangga mencapai 90 persen,” katanya.
Ia menyebut, saat ini telah memiliki 30 pengepul minyak jelantah. Dan targetnya 35 pengepul sampai akhir 2022.
“Target kami 60 pengepul yang tersebar di setiap kecamatan se-jabodetabek,” bebernya.
Menurut dia, pengolahan minyak jelantah dilakukan di luar negeri. Seperti Singapura, Amerika dan lainnya. “Minyak jelantah ini nanti dikelola menjadi biodiesel. Dan di dalam negeri ada beberapa yang bisa mengelola itu. Jadi kami ekspor minyak jelantah ini,” terangnya.
Ia menyebut, minyak jelantah rumah tangga nanti diambil oleh mitra kami melalui aplikasi online. Kemudian akan dikumpulkan di pengepul yang sudah tersedia.
“Kan lumayan pascapandemi, minyak jelantah nanti kami ambil dan dapat ditukar uang,” ujarnya.
(nas)