Hadap Dankopasgat TNI AU, 12 Prajurit Kopasgat Kenakan Baret Merah dan Loreng Kopassus AD

kopassus

Komandan Kopasgat TNI AU Marsda TNI Taspin Hasan S.A.P. MSi memberikan arahan kepada 12 prajurit Kopasgat yang mengenakan baret merah dan loreng Kopassus di Ruangan Kerja Dankopasgat, Kamis (25/8/2022). Foto : Pen Kopasgat TNI AU for Indopos.co.id

INDOPOS.CO.ID – Sebanyak 12 prajurit Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) TNI
Angkatan Udara (AU) dinyatakan lulus pendidikan Komando Angkatan 106/2022 yang digelar Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat (AD) selama tujuh bulan.

Sebanyak 12 prajurit Kopasgat itu terdiri tiga perwira dan sembilan bintara Kopasgat. Mereka bagian dari total 149 prajurit TNI yang dinyatakan lulus karena berhasil melewati sejumlah tahapan pendidikan Komando. Selanjutnya mereka berhak menyandang brevet Komando, baret merah Kopassus, dan loreng darah mengalir.

Ke-12 prajurit Kopasgat tersebut antara lain Letda Pas Budi Abdurrahman Mony STr Han, Letda Pas Muhammad Iqbal F. S. Tr Han, Letda Pas Richo H. P S Tr Han, Serda Nungki P, Serda Denny Y., Serda M. Fahmi S., Serda Yoga A.P., Serda Risky Ilahi, Serda Addinul Haq, Serda Dede Noval, Serda Rizky M. I., dan Serda Dwi Agung S.

Selanjutnya, ke-12 prajurit Kopasgat yang mengenakan baret merah dan loreng Kopassus itu mendapat pengarahan dari Komandan Kopasgat Marsda TNI Taspin Hasan S.A.P. MSi di Ruang Kerja Dankopasgat, Jakarta, Kamis (25/8/2022).

12 prajurit Kopasgat yang mengenakan baret merah dan loreng Kopassus mendapat pengarahan dari Komandan Kopasgat TNI AU Marsda TNI Taspin Hasan S.A.P. MSi di Ruangan Kerja Dankopasgat, Kamis (25/8/2022). Foto : Pen Kopasgat TNI AU for Indopos.co.id

Taspin menyampaikan rasa bangga kepada 12 prajurit Kopasgat yang telah berhasil menempuh pendidikan Komando Kopassus dengan memperoleh hasil yang terbaik.

Prajurit Kopasgat yang memperoleh hasil terbaik, yakni Letda Pas Budi Abdurrahman Mony STr (Han) mendapatkan peringkat ke-10 besar dari 29 orang perwira, Serda Denny Yudha Pratama mendapatkan peringkat lima besar dan Serda Nungky Putra Nur Hasan mendapatkan peringkat keenam dari 29 orang Bintara.

Kemudian Dankopasgat berpesan agar tetap berlatih agar insting tempur semakin meningkat. :Banyak ilmu yang dapat diserap dalam pendidikan Komando Kopassus untuk menjadikan diri peserta Prajurit tempur yang hebat dan andal,” ujarnya dilansir Pen Mako Kopasgat, Kamis (25/08/2022).

Keikutsertaan Kopasgat mengirimkan prajuritnya dalam pendidikan Komando Kopassus bukan hanya tahun ini saja. Tahun-tahun sebelumnya juga pernah mengutus prajurit ikut pendidikan tersebut. Pada Pendidikan Komando Kopassus Angkatan ke-105/2021, sebanyak 14 personel Kopasgat lulus. Mereka terdiri dari tiga orang perwira dan 11 orang bintara.

Sebelumnya, Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus TNI AD Mayjen TNI Iwan Setiawan SE. MM menutup Pendidikan Komando angkatan 106/2022 di Pantai Permisan Cilacap, Jawa Tengah, Senin (22/8/2022).

“Berbanggalah kalian mantan siswa yang telah berhasil melalui seluruh tahapan dengan baik dan memuaskan namun ingat penutupan pendidikan komando ini bukanlah akhir perjuangan, tetapi justru menjadi awal langkah kalian untuk berkarya dan mengabdi kepada TNI bangsa dan negara sebagai prajurit pasukan khusus,” ujar Iwan.

Diketahui, pendidikan Komando yang merupakan pendidikan spesialis paling brutal dan berat ini membuat beberapa peserta didik tidak mampu melanjutkan pendidikan, sehingga harus dikeluarkan karena tidak mampu mengikuti standar yang telah ditentukan.

Pendidikan Komando ini didesain berbeda dengan pendidikan yang lain dari berbagai segi maupun dengan tanpa memperhitungkan waktu jam pelajaran ideal di mana satu hari adalah 24 jam dari pagi, malam dan sampai pagi lagi merupakan jam pelajaran yang dirangkai dalam suatu skenario latihan operasi khusus.

Pendidikan Komando yang telah dilaksanakan terbagi dalam tiga tahap yaitu, tahap basis, gunung dan hutan, serta tahap rawa laut merupakan media latihan dengan materi teknik dan taktik pasukan khusus, yang tidak mudah untuk dilalui.

Di Tahap Basis, prajurit telah dibekali ilmu-ilmu dasar prajurit Komando baik secara perorangan, kelompok maupun hubungan Tim, sehingga mampu membentuk karakter prajurit Komando sejati. Akhir Tahap Basis ditandai dengan materi Uji Keterampilan Komando (UKK) siswa harus menyelesaikan selama 12 hari yang membutuhkan tekad yang tinggi serta karakter prajurit individu, di mana siswa dalam keadaan stres dan lelah tetap mampu mengambil keputusan dengan cepat dan tepat.

Kemudian Tahap Gunung Hutan, merupakan aplikasi semua materi teknik dan taktik yang didapatkan selama tahap basis. Peserta didik harus mampu mempertahankan diri dari berbagai macam medan dan cuaca yang ekstrem. Materi-materi yang dihadapi banyak mengandung risiko tinggi bahkan nyawa sebagai taruhannya, sehingga terbentuk Jiwa Korsa sebagai prajurit Komando. Tahap Gunung Hutan diakhiri dengan kegiatan Long March dari Bandung ke Cilacap dengan 10 etape siang dan malam hari, sejauh 455 Km.

Tahap Rawa Laut merupakan tahap akhir Pendidikan yang harus dapat dilalui sebagai siswa Komando. Rawa dan Laut adalah media yang sangat sulit untuk dihadapi dengan tantangan gelombang dan arus laut, pasang surut air laut, lumpur hidup daerah rawa, sungai lebar, yang harus dikombinasikan dengan kegiatan teknik dan taktik khusus.

Di akhir tahap rawa laut, peserta didik harus mampu mempertahankan cover sendiri dengan taruhannya yang paling ringan adalah menjadi gila, bahkan nyawapun bisa hilang bila dalam diri tidak terbentuk karakter prajurit Komando.

Menurut Iwan, dari sepanjang perjalanan pendidikan Komando yang telah dilaksanakan, ada beberapa peserta didik yang tidak mampu melanjutkan pendidikan, sehingga harus dikeluarkan karena tidak mampu mengikuti standar yang telah ditentukan.

“Berbanggalah kalian mantan siswa yang telah berhasil melalui seluruh tahapan dengan baik dan memuaskan. Semoga kualifikasi Brevet Komando yang telah kalian sandang dan Janji Prajurit Komando yang kalian ikrarkan tadi dapat mendorong dan memotivasi kalian untuk siap mengabdikan diri di satuan Pasukan Khusus,” tegasnya dikutip Pen Kopassus. (aro)

Exit mobile version