Saling Jegal Antar Figur, Pengamat: Waspadai Potensi Konflik di 2024

Saling Jegal Antar Figur, Pengamat: Waspadai Potensi Konflik di 2024 - simulasi pemilu - www.indopos.co.id

Ilustrasi simulasi pemilu 2024. Foto: Bawaslu for indopos.co.id

INDOPOS.CO.ID – Managing Director PEPS (Political Economy and Policy Studies) Prof Anthony Budiawan mengatakan, Anies Baswedan adalah satu dari beberapa tokoh nasional yang dianggap masyarakat luas pantas memimpin Indonesia.

Menurut dia, beberapa tokoh nasional lainnya di antaranya, Gatot Nurmantyo, Din Syamsuddin, Rizal Ramli, Erros Djarot, para pemimpin Muhammadiyah, para pemimpin NU, Habib Rizieq, Amin Rais, dan tokoh nasional lainnya.

“Calon pemimpin nasional tersebut sedang menghadapi demokrasi kriminal,” ujar Prof Anthony Budiawan melalui gawai, Rabu (31/8/2022).

Para tokoh nasional tersebut, dikatakan dia, terancam tidak bisa dicalonkan atau mencalonkan diri sebagai presiden Indonesia. Hak konstitusi mereka, dan hak konstitusi rakyat yang ingin mencalonkan para tokoh nasional tersebut, dirampas oleh segelintir orang.

“Orang-orang ini merampas melalui undang-undang pemilu yang mewajibkan presidential threshold 20 persen. Demokrasi kriminal ini dilindungi oleh Mahkamah Konstitusi. Semua uji materi kandas,” terangnya.

Dampaknya, lanjut dia, para pendukung tokoh nasional yang dengan sengaja dijegal dengan melanggar konstitusi akan marah dan bisa sangat marah. Para pendukung tersebut hanya minta kompetisi yang adil.

“Kalah atau menang urusan belakangan, urusan kompetisi yang fair. Tidak ada satu alasan apapun yang boleh menjegal mereka, kecuali mereka tidak memenuhi syarat konstitusi,” katanya.

Kemarahan masyarakat yang minta keadilan tersebut, menurut dia, bisa berdampak sangat serius. Bisa memicu konflik. “Seharusnya para petinggi partai politik, dan para hakim Mahkamah Konstitusi (MK) menyadari bahaya ini,” ujarnya. (nas)

Exit mobile version