Pelatihan Pupuk Kompos CSA, Dorong Peningkatan Pertanian Berbasis Organik

pupuk

Kelompok Tani Siamaseang, Desa Marannu, Kecamatan Mattiro Bulu Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan. (Dok Kementan)

INDOPOS.CO.ID – Penggunaan pupuk menjadi salah satu target program Stategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP). Para petani diarahkan menggunakan pupuk organik dengan optimal.

Program yang diintensifkan antara lain pelatihan pembuatan pupuk kompos Climate Smart Agriculture (CSA). Salah satunya di Kelompok Tani Siamaseang, Desa Marannu, Kecamatan Mattiro Bulu Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.

Pemimpin Pertanian Kecamatan (PPK) Mattiro Bulu, Azis Thaba memaparkan, terbatasnya kuota pupuk bersubsidi diberikan Pemerintah Pusat pada beberapa tahun terakhir, serta tingginya harga pupuk non subsidi, menjadi permasalahan klasik para petani.

“Bukan hanya petani di Pinrang, tetapi juga pada seluruh petani yang berada di wilayah Republik Indonesia,” kata Azis melalui keterangannya, Selasa (6/9/2022).

Pelatihan pembuatan kompos berbahan jerami Sabtu lalu menjadi solusi yang terbaik mengatasi permasalahan yang tengah dihadapi petani. Termasuk kehadiran program seperti SIMURP sangat membantu para petani.

Jerami dipilij karena stoknya yang tersedia banyak pada lahan petani. Di samping itu, 70 persen dari pupuk yang digunakan petani pada pertanaman sebelumnya, diserap dan disimpan oleh jerami.

“Kami berharap para petani secara perlahan mulai beralih menggunakan pupuk organik yang lebih ramah lingkungan, dan berkearifan lokal pada tanaman padinya,” ucap Aziz.

M. Rais, petani milenial yang menjadi salah satu peserta dari pelatihan, menyambut dengan baik kegiatan yang bermanfaat bagi dirinya, juga bagi petani lainnya.

“Sebagai petani, saya menyambut baik dan berterima kasih kepada Program SIMURP dari Kementrian Pertanian yang telah melaksanakan kegiatan pelatihan pembuatan pupuk kompos ini,” tutur M. Rais.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi, akan terus mengembangkan pertanian ramah lingkungan memaksimalkan BPP Kostratani sebagai acuan menciptakan pertanian tangguh menghadapi krisis iklim. (dan)

Exit mobile version