INDOPOS.CO.ID – Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) dan Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Indonesia (Pordasi) melakukan sinergi dan kolaborasi untuk mengembangkan dan memperkuat ekosistem olahraga berkuda di seluruh Indonesia.
Sinergi dan kolaborasi itu diwujudkan dalam bentuk penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) antara kedua lembaga ini, yang dilakukan oleh Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesmenKopUKM) Arif Rahman Hakim dan Ketua Umum PP Pordasi, Triwatty Marciano di Jakarta, Rabu (7/9/2022).
Turut hadir dalam penandatanganan Nota Kesepahaman tersebut Staf Khusus Menteri Bidang Hukum, Pengawasan Koperasi dan Pembiayaan KemenKopUKM Agus Santoso, perwakilan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) bidang hubungan antar kelembagaan Widodo serta pengurus PP Pordasi.
“Saya mengapresiasi PP Pordasi sebagai induk organisasi cabang olahraga berkuda nasional atas inisiasi kerja sama yang dilakukannya dengan Kementerian Koperasi dan UKM yang tujuan akhirnya adalah peningkatan kesejahteraan bagi segenap masyarakat yang tergabung dalam ekosistem berkuda di Indonesia,” kata SesmenKopUKM Arif Rahman Hakim.
Selanjutnya Arif mengatakan, sinergi dan kolaborasi yang dilaksanakan antara Kementerian Koperasi dan UKM dengan PP Pordasi merupakan langkah baru dalam rangka mengembangkan dan memperkuat ekosistem berkuda di Indonesia, melalui peran aktif koperasi dan UMKM yang bergerak di sektor olahraga berkuda.
“Saat ini, Indonesia juga memiliki banyak potensi kuda lokal yang tersebar di daerah, beberapa waktu yang lalu Bapak Menteri juga sempat berkunjung ke salah satu peternakan kuda pacu di Sukabumi,” kata Arif.
Untuk itu kata Arif, dalam rangka meningkatkan peran koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah pada ekosistem olahraga berkuda, diperlukan adanya sinergi dan kolaborasi antara Pordasi dengan Kementerian Koperasi dan UKM berupa penyelenggaraan Festival Olahraga Berkuda , serta side event pengembangan Unit Usaha Ekosistem Olahraga Berkuda seperti koperasi peternak kuda, produsen pakan kuda, produsen peralatan berkuda, souvenir/handy craft event berkuda.
“Saya rasa perlu ditetapkan pilot project sebagai implementasi dari kerjasama ini yang tentunya melibatkan peran aktif dari unit kedeputian, baik dalam penguatan kelembagaan koperasi peternak kuda, pengurusan perijinan hingga perluasan akses pasar produk-produk yang menunjang olahraga berkuda buatan dalam negeri, sehingga tercipta ekosistem berkuda yang memiliki daya saing,” tambah Arif.
Sementara itu Ketum PP Pordasi Triwaty Marciano dalam sambutannya mengatakan , pasca Pandemi, kegiatan atau event olahraga sudah mulai marak dilakukan termasuk olahraga berkuda, tentunya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
“Pemberdayaan koperasi dan UMKM yang menjadi bagian dalam ekosistem olahraga berkuda juga secara otomatis mulai bergerak. Ini juga merupakan amanah Anggaran Dasar Pordasi untuk meningkatkan kesejahteraan pelaku olahraga khususnya peternak kuda dan pengrajin,” kata Triwaty.
“Saya optimis dengan adanya nota kesepahaman ini akan bisa ditindaklanjuti baik di Pusat, Pengprov (Pengurus Provinsi) maupun Pengda (Pengurus Daerah) tingkat Kabupaten/Kota, khususnya untuk sub pacu tradisional yang menggunakan kuda lokal atau kuda asli Indonesia. Nantinya kuda kuda tradisional ini akan terus dikembangkan menjadi kuda unggulan.
Menurut Triwaty di banyak daerah terutama di sentra- sentra peternakan kuda, animo masyarakat untuk menonton lomba olahraga pacu rkuda tradisional sangatlah besar. “Seperti di Aceh beberapa waktu lalu, tak kurang dari 100 ribu masyarakat menyaksikan lomba pacu kuda tradisional, dan tentunya ini membawa gerbong UMKM yang cukup banyak juga,” tambah Triwaty.
Triwaty berharap dengan adanya sinergi dan kolaborasi bersama KemenKopUKM ini bisa memberikan dampak lebih besar terhadap peningkatan kesejahteraan ekosistem olahraga berkuda di Indonesia, baik itu jokinya, peternak kuda, pengrajin handycraft, termasuk peningkatan kualitas kuda itu sendiri, yang nantinya bisa mewakili Indonesia dalam festival olahraga berkuda di tingkat internasional. (adv)