Pemberdayaan Perempuan Bisa Wujudkan Kedaulatan Pangan

Kementan

Tim Fund for Agricultural Development (IFAD) kunjungan ke Cianjur dan Subang. Foto: Dok Kementan

INDOPOS.CO.ID – Badan Pusat Statistik (BPS) mengemukakan, jumlah petani perempuan di Indonesia pada tahun 2019 tercatat sebanyak 8.051.328 jiwa. Bahkan jumlahnya terus meningkat hingga tahun 2022.

Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) berupaya untuk menjadikan sektor pertanian menjadi ramah bagi perempuan pekerja. Tujuannya mengangkat peran dan derajat kaum perempuan.

Petani perempuan dianggap sebagai ibu kedaulatan pangan karena perannya cukup besar dalam mengelola lahan pertanian, merawat tanaman sampai kepada tanggung jawab ketersediaan pangan keluarga.

Kementan bekerjasama International Fund for Agricultural Development (IFAD) melalui progam Youth Enterpreneurship And Employment Support Services (YESS) terus berupaya meningkatkan jumlah perempuan, kaum disabilitas, kelompok migran serta kelompok adat tertentu terlibat aktif dalam sektor pertanian.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan perempuan itu sangat kreatif dalam mewujudkan pembangunan pertanian.

“Perempuan Indonesia sangat berperan penting, pada pemenuhan gizi dan kesehatan keluarga karena di tangan seorang perempuan keputusan diambil dalam hal memilih bahan pangan, mengolah secara sehat, dan menentukan kebutuhan rumah tangga ramah lingkungan,” kata SYL dalam keterangannya, Jakarta, Kamis (8/9/2022).

Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi menyatakan, pentingnya membangun sumberdaya manusia (SDM) berkualitas. Termasuk pendampingan ke petani mendukung penuh kegiatan pelatihan serta peningkatan keterampilan bagi petani.

“Program YESS hadir memfasilitasi pemuda di pedesaan meningkatkan kemampuan serta kualitas mereka dalam mengelola usaha di sektor pertanian,” ucap Dedi.

“Kami sangat memperhatikan unsur Gender Equality and Social Inclusion (GESI) sebesar 40 persen, yang memberikan perhatian khusus pada kesetaraan gender dan pelibatan kelompok marginal termasuk penyandang disabilitas,” tambahnya.

Dalam kunjungan bersama Tim IFAD diwakili Satu Santala selaku Associate Vice-President of the External Relations and Governance Department at IFAD, Ivan Cossío Cortez selaku serta Akiko Muto selaku Partnership Officer at IFAD ke kabupaten Cianjur dan Subang pada 4-5 September 2022. (dan)

Exit mobile version