Pengamat Sebut SBY Ingin Selamatkan AHY dan Demokrat di 2024

Parpol-Demokrat

ilustrasi atribut Partai Demokrat Foto: dok indopos.co.id

INDOPOS.CO.ID – Pengamat Politik Adi Prayitno menuturkan, tindak kecurangan sangat mungkin terjadi pada pemilu 2024 mendatang. Seperti yang terjadi pada pemilu 2014 lalu.

“Sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) harus dilakukan penghitungan ulang, salah satunya di Bangkalan, Madura,” kata Adi Prayitno secara daring, Senin (19/9/2022).

Pernyataan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), lanjut dia, tidak berdasarkan analisis yang kuat. Apalagi pernyataan dia hanya menyebut akan ada kemungkinan dua calon di pemilu 2024 nanti.

“Anasir-anasir pernyataan SBY sangat rendah. Apalagi hanya menyebut kemungkinannya ada 2 calon di pilpres 2024,” katanya.

Sebab, menurut dia, terkait dua calon ditentukan oleh partai politik (Parpol) meyakinkan Parpol lainnya dalam koalisi politik. “Pernyataan SBY ini untuk menyelamatkan Partai Demokrat di 2024, seperti saat kemenangan di 2004 dan 2009,” terangnya.

Selain itu, masih ujar dia, dari pernyataan tersebut SBY ingin mencari kendaraan politik bagi AHY (Agus Harimurti Yudhoyono). Sebab, dengan adanya dua koalisi sangat sulit AHY untuk mendapatkan tempat mencalonkan di 2024 nanti.

“Semestinya kalau 2 calon dianggapnya sebuah kecurangan, SBY seharusnya turun gunung sejak 2015,” ujarnya.

“Karena 2015 calonnya juga 2 calon, demikian pula 2019 lalu calonnya juga 2 calon,” imbuhnya.

Sebelumnya, Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menerima informasi bahwa Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang akan diatur hanya untuk dua pasangan calon presiden dan wakil presiden saja.

“Konon akan diatur dalam Pemilihan Presiden nanti yang hanya diinginkan oleh mereka dua pasangan capres dan cawapres saja yang dikehendaki oleh mereka,” ujar Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu.

SBY juga menyatakan bakal turun gunung menghadapi Pemilu 2024 karena mendapat informasi penyelenggaraan pesta demokrasi tersebut bisa tidak jujur dan adil. (nas)

Exit mobile version