Workshop Ekosistem Wirausaha Muda Berbasis Korporasi Petani di Pacitan

kementan

Program YESS dirancang untuk membangun kewirausahaan dan ketenagakerjaan muda di sektor pertanian dengan melibatkan dan meningkatkan peran para pemuda di pedesaan. Foto : BPPSDMP Kementan

INDOPOS.CO.ID – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan generasi muda merupakan bonus demografi di Indonesia. “Masa depan pertanian ada di anak-anak muda, di generasi milenial. Untuk itu, kita selalu berupaya agar banyak generasi milenial turun ke sektor pertanian,”katanya.

Mentan pun menegaskan, generasi muda tumbuh bersamaan dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi. “Generasi milenial dengan ciri kreatif, inovatif, memiliki passion dan produktif. Maka tidak salah rasanya kalau kita letakkan tanggung jawab pembangunan pertanian kepada mereka”, tegas Mentan.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan, hal serupa.

“Pertanian itu seksi. Karena, banyak sektor usaha yang bisa dikerjakan dan dimanfaatkan. Peluang-peluang ini yang kita harapkan bisa dimanfaatkan generasi milenial,” tuturnya.

Dedi menambahkan, generasi muda juga diharapkan bisa memberikan pembaruan.”Lewat para milenial, kita berharap lahir inovasi-inovasi untuk mendukung pengembangan serta memaksimalkan pertanian. Adanya pandemi membuat perubahan dalam transaksi pembelian, dimana orang lebih banyak menggunakan jasa e-commerce. Hal ini harus disikapi menjadi peluang baru bagi generasi muda”, ungkap Dedi.

Untuk itu Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS) dilaksanakan sebagai proyek percontohan pengembangan gererasi muda dan regenerasi petani di perdesaan melalui penyediaan fasilitas dan bimbingan kepada generasi muda (laki-laki dan perempuan).

Program YESS dirancang dengan tujuan untuk membangun kewirausahaan dan ketenagakerjaan muda di sector pertanian dengan melibatkan dan meningkatkan peran para pemuda di perdesaan.

Sebagai upaya dalam akselerasi penumbuhan dan pengembangan ekosistem wirausaha muda, pada hari Senin (19/9/2022) Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Jawa Timur melaksanakan Workshop Ekosistem Kewirausahaan di Gedung KDPDK Pacitan.

Workshop tersebut dihadiri oleh Project Manajer PPIU Jawa Timur, Wakil Project Manajer PPIU Jawa Timur, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kab. Pacitan, Kepala Dinas Perdagangan dan Tenaga Kerja, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kepala KADIN, Koordinator DIT, BDSP Kab. Pacitan, Mentor, Koordinator Klaster Komoditas Tanaman Pangan, Biofarmaka, Pengolahan, Hortikultura Sayuran dan Peternakan, serta perwakilan peserta program.

Workshop ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Pacitan yang diwakilkan oleh TJahyo Adhi Sukmono. Dalam sambutan pembukaan beliau menyampaikan apresiasi pelaksanaan kegiatan workshop guna terbentuknya korporasi-korporasi yang kuat dan profitable di Pacitan.

Tjahjo memberikan salah satu contoh asosiasi usaha yang sudah berjalan di Pacitan yaitu usaha susu sapi perah di Kecamatan Tegalombo dengan of taker Nestle melalui PT DAS.

Acep Hariri selaku Project Manajer PPIU Jawa Timur mengungkapkan Ekosistem Kewirausahaan ini akan dibentuk oleh pengusaha-pengusaha di Pacitan yang saling melengkapi dan berkolaborasi dalam membangun kemitraan strategis berbasis korporasi petani.

Konsolidasi bisnis berkelanjutan ini diharapkan menjadi peninggalan program YESS yang bisa terus berjalan dan semakin kuat. Sehingga ketika ada petani muda yang ingin memulai usaha tidak akan kesulitan dalam mencari pasar. Atau produk-produk petani YESS yang berada di ujung gunung bisa sampai di pasar dengan harga yang kompetitif.

Rencana pengembangan ekosistem wirausaha muda berbasis korporasi pada tahun 2022 yang dibuat oleh PPIU dimulai dengan pembentukan embrio kelembagaan, MoU dan Implementasi kerjasama dengan off taker dan stakeholder, pembentukan korporasi dan penguatan korporasi.

Dengan target pemasaran meliputi bursa komoditas, E-commerce, koperasi, pabrik pengolahan hasil dan ritel/toko hortikultura.

Dalam rangkaian kegiaan ini juga mendatangkan off taker untuk memberikan presentasi terkait usaha nya. Diantaranya 1) Muhadi, Presisi Interfarm Pacitan (Komoditas Peternakan Ruminansia kecil, kambing) 2) M. Sipun, Agroklinik Loh Jinawi (Komoditas Hortikultura, cabai dan sayuran) 3) Ani Rahmawati, Jagorani (Komoditas Hortikultura, Budidaya dan olahan jamur tiram) 4) Budi Santoso (Komoditas peternakan, ayam petelur dan komoditas tanaman pangan, jagung) 5) Devie Yuisce Erlandin (Komoditas Biofarmaka, budidaya dan olahan biofarmaka). (ibs)

Exit mobile version