Banjir Informasi, Masyarakat Harus Dibekali Pengetahuan Etika Digital

Medsos

Ilustrasi media sosial. Foto: Dokumen INDOPOS.CO.ID

INDOPOS.CO.ID – Pemerintah terus mendorong peningkatan pengetahuan teknologi dan informasi masyarakat. Dengan membekali masyarakat dengan pengetahuan etika dan nilai-nilai kebenaran tanpa meninggalkan nilai-nilai kebudayaan.

“Masyarakat harus memiliki integritas dan mengetahui etika digital. Tanpa mengetahui etikanya, bisa menjadi faktor penyebab kejahatan siber dan penyebaran berita bohong,” ujar Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kota Palopo, Abdul Pirol dalam keterangannya, Selasa (20/9/2022).

Ia menyebut, perkembangan media digital begitu cepat, sehingga masyarakat dibanjiri informasi. Untuk itu masyarakat harus menggunakannya secara cerdas dan bijak.

Sebab, lanjut dia, tak sedikit media digital menyebabkan kelelahan dan kehilangan semangat untuk melanjutkan aktivitas atau bekerja.

“Memang benar akses informasi menjadi mudah dan melimpah. Kita mau cari informasi apa saja, langsung bisa dicari. Tapi dengan kelimpahan informasi itulah, sulit membedakan mana info yang benar atau hoaks,” kata Abdul Pirol.

“Belum lagi jika menggunakan media digitalnya tidak tau waktu, kecanduan, kita tidak bisa membedakan mana yang harus kita kerjakan dan mana yang harus kita tinggalkan,” imbuhnya.

Untuk itu, masih ujar dia, masyarakat harus memahami literasi digital dan bisa mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Hal yang sama diungkapkan Wakil Ketua Umum Siberkreasi Mira Sahid. Ia mengatakan, pentingnya literasi digital bagi masyarakat, agar mampu mengoperasikan gawai secara baik dan bijak. Selain itu juga untuk belajar memahami privasi orang lain.

“Validasi media sosial sekarang menjadi sesuatu yang kita inginkan. Ada like, comment, mention. Tapi dalam dunia digital, kita perlu memahami keamanan digital, kecakapan digital, etika digital dan budaya digital,” ujarnya.(nas)

Exit mobile version