Pemerintah Diminta Mutakhirkan Data BLT BBM Agar Tepat Sasaran

Bantuan-BLT-BBM

Penerima BLT BBM Rp600.000 cair di Kantor Pos September. Foto: Dok Kemensos

INDOPOS.CO.ID – Anggota Banggar DPR dari Fraksi Golkar Mukhtarudin meminta pemerintah memutakhirkan data bantuan langsung tunai (BLT) bahan bakar minyak (BBM), supaya akurat dan tepat sasaran.

Pernyataan tersebut sekaligus menanggapi Sekretariat Wakil Presiden Suprayoga Hadi, yang mendeteksi adanya exclusion error atau salah sasaran dalam penyaluran bantuan langsung tunai bahan bakar minyak (BLT BBM).

Menurut Mukhtarudin, memutakhirkan data penting agar subsidi BLT BBM benar-benar terdistribusi kepada masyarakat berpenghasilan rendah yang memang membutuhkan bantuan sosial (Bansos) tersebut.

“Sya berharap pemerintah memastikan distribusi BLT BBM berjalan cepat, tepat, dan akurat,” kata Mukhtarudin dalam keterangannya, Jakarta, Kamis (22/9/2022).

Pemerintah secara total menganggarkan dana Rp12,39 triliun untuk penyaluran BLT BBM Rp600 ribu kepada 20,65 juta penerima yang tersebar di seluruh Indonesia.

BLT BBM 2022 diharapkan bisa meringankan beban masyarakat di tengah kenaikan harga BBM, mulai dari pertalite, solar, sampai pertamax.

Namun, pemerintah menetapkan beberapa syarat penerima BLT BBM, yaitu merupakan warga negara Indonesia (WNI) yang memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK), peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan, dan bergaji/upah paling tinggi Rp3,5 juta per bulan mencakup gaji pokok dan tunjangan tetap.

Selain itu, sudah terdaftar sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial dan bukan Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun anggota TNI/Polri.(dan)

Exit mobile version