Sri Sultan HB X: Ini yang Dibutuhkan Indonesia untuk Jadi Poros Maritim

Sri Sultan HB X: Ini yang Dibutuhkan Indonesia untuk Jadi Poros Maritim - sri sultan hb x - www.indopos.co.id

Sri Sultan Hamengkubuwono (HB) X saat orasi ilmiah di ISPEC. Foto: ISPEC for INDOPOS.CO.ID

INDOPOS.CO.ID – Untuk mewujudkan konsep poros maritim dunia, maka Indonesia memerlukan empat kekuatan yang mendorong kejayaan sebuah peradaban. Pernyataan tersebut diungkapkan Sri Sultan Hamengkubuwono (HB) X dalam keterangan, Kamis (22/9/2022).

Kekuatan tersebut, menurut dia, di antaranya: Ocean Leadership dan Ocean Policy yang dapat menjaga kedaulatan bangsa dengan terwujudnya visi maritim yang hebat. Tentu harus didukung kemampuan diplomasi yang tangguh.

“Kekuatan selanjutnya, bangsa yang memiliki kesadaran budaya kelautan, karena budaya darat seakan memarjinalkan kesadaran terhadap luas lautan dengan segala isinya,” katanya.

Lalu, lanjut dia, pentingnya kekuatan infrastruktur dan perhubungan yang menghubungkan antarpulau dengan mudah dan murah. Singapura justru lebih mengambil keuntungan ekonomi dari persinggahan kapal asing.

“Kekuatan potensi sumber daya lautan yang membentang luas dan daratan yang subur. Poros maritim harus didukung oleh sektor pertanian yang tangguh sebagai tulang punggung sektor maritim yang andal,” ujarnya.

Dengan adanya pilar dan konsep poros maritim dunia tersebut, masih ujar dia, maka prioritas pembangunan maritim harus diwujudkan sebagai garda peradaban Indonesia masa depan. Yang menjamin kehidupan ekonomi, sosial, politik, serta marwah Indonesia di percaturan global.

Ada sejumlah deep seaport yang harus dikembangkan sebagai pintu masuk ekspor serta impor, seperti yang dibangun dengan konsep pendulum nusantara di Medan, Batam, Jakarta, Surabaya, Makassar, dan Sorong. Kota-kota tersebut dilengkapi dengan kawasan pergudangan, bongkar muat dan distribusi domestik berbasis IT Management-Single Gateway.

Di darat, infrastruktur tol laut ini harus diintegrasikan dengan moda transportasi massal seperti double track railway dan sea highway untuk distribusi logistik ke wilayah pedalaman maupun antarwilayah yang berdekatan dan akses ke bandar udara untuk kombinasi angkutan lintas udara, khususnya jenis perintis.

“Berbagai potensi kemaritiman akan menjadi salah satu solusi kunci dalam berbagai permasalahan global di masa depan,” katanya.

Dikatakan dia, wawasan Nusantara Bahari perlu dibangkitkan kembali guna mempercepat kebangkitan Indonesia melalui gagasan poros maritim dunia. “Dengan begitu, bukan tidak mungkin, pesan Ir. Soekarno saat meresmikan Institut Angkatan Laut pada tahun 1953 dapat menjadi kenyataan. Usahakanlah agar kita menjadi bangsa pelaut kembali. Ya…, bangsa pelaut dalam arti kata Cakrawati Samudra,” ujarnya.

Senada dengan Sri Sultan HB X, Fajar Bagoes Poetranto, Ketua Panitia Pelaksana ISPEC dan Lifetime Achievement Maritim Awards 2022. Dia menyatakan bahwa industri maritim di Indonesia sangat menjanjikan ke depannya dari sektor mineral, teknologi, sumber daya manusia (SDM), pariwisata pesisir, dan perluasan pengembangan infrastruktur pelabuhan dengan membuka kerja sama dengan Eropa, khususnya Inggris di pelabuhan.

“Saya berharap Inggris membuka peluang investasi dan memungkinkan memberikan hibah untuk pengembangan industri maritim di Indonesia,” ujarnya. (nas)

Exit mobile version