Baliho Prabowo, Pengamat: Manuver Politik Ilegal untuk Jegal di 2024

Asrudin-Azwar

Direktur Eksekutif Suara Politik Publik (SPP) Asrudin Azwar. Foto: Dokumen Pribadi

INDOPOS.CO.ID – Jika mencermati pesan politik dalam baliho tergambar sebuah upaya frustrasi yang dilakukan tangan politik tak terlihat untuk menggembosi Prabowo Subianto.

Pernyataan tersebut diungkapkan Pengamat Politik yang juga Direktur Eksekutif Suara Politik Publik (SPP) Asrudin Azwar dalam keterangan, Senin (26/9/2022).

Ia mengatakan, dari baliho tersebut ada kekhawatiran semakin moncernya elektabilitas Prabowo. Terbukti dalam hasil survei SPP, Prabowo unggul dari kandidat lainnya dengan tingkat keterpilihan (28,7 persen), meninggalkan Ganjar Pranowo (20,5 persen) dan Anies Baswedan (13,9 persen).

“Ini (baliho) cara-cara ilegal untuk menggembosi Prabowo. Apalagi dalam hukum politik, korban manuver politik biasanya diuntungkan secara elektabilitas,” katanya.

Sebelumnya, muncul sejumlah baliho yang terpasang di sejumlah wilayah yang dinilai telah merugikan tokoh politik dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Dalam baliho tersebut terpajang foto Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto bersalaman.

Kemudian di dalamnya terdapat kutipan dari Prabowo yang bertuliskan ‘Saya mengakui kepemimpinan kenegaraan Pak Jokowi’.

Padahal pemasangan baliho itu tidak berasal dari Gerindra dan tentu saja bukan merupakan bagian dari program kampanye Gerindra.(nas)

Exit mobile version