Pakar Ungkap Modus Peretasan yang Menimpa Para Jurnalis Narasi

Data-Diretas

Ilustrasi peretasan data. Foto: Freepik

INDOPOS.CO.ID – Sejumlah awak redaksi Narasi mengalami peretasan dan pengambil alihan nomor seluler. Akibatnya Whatsapp, Telegram, Facebook dan Instagram tidak bisa lagi diakses. Peristiwa itu menyedot perhatian publik dan jurnalis nasional.

Pakar keamanan siber Pratama Persadha menjelaskan, ada banyak cara dalam meretas awak redaksi narasi. Itu merupakan kejadian kesekian kalinya di tanah air, aktivis dan jurnalis mengalami peretasan.

“Secara teknis memang memungkinkan tindakan peretasan ke sejumlah aset digital seseorang seperti media sosial dan aplikasi pesan instant. Bisa dengan malware, lalu juga bisa dengan mengakses OTP,” kata Pratama dalam keterangannya, Jakarta, Senin (26/9/2022).

Cara mengakses OTP itu bisa dengan beberapa cara, pertama dengan memalsukan identitas lalu membuat sim card di provider. “Yang kedua, adalah dengan mengakses OTP lewat akses provider telekomunikasi,” tutur Pratama.

Cara paling mudah adalah memalsukan dokumen KTP dan datang ke kantor cabang provider telekomunikasi meminta pergantian sim card. Mereka bisa mengaku sebagai pemilik nomor dengan memalsukan KTP sesuai registrasi terdaftar tadi.

“Ini sangat memungkinkan karena ada data bocor registrasi sim card sebelumnya, jadi bisa digunakan,” ucap Pratama.

Selain itu, pelaku peretasan juga bisa melakukan akses terhadap OTP provider telekomunikasi yang dibantu layanan pihak ketiga, tujuannya untuk mendapatkan OTP yang dikirimkan setelah ada request dari aplikasi.

Jadi pelaku tidak perlu mengirimkan pesan penipuan untuk meminta OTP ke target, hal itu sering dilakukan para penipu dengan mengaku kasir minimarket dan meminta OTP.

“Saya sendiri pernah menjadi korban peretasan telegram dan Whatsapp. Sempat diambil alih pelaku, jadi OTP yang harusnya masuk ke device saya diambil pelaku lebih dahulu dan tidak masuk ke device saya,” ujar Pratama.(dan)

Exit mobile version