Meski Alami Peretasan, BEM SI Tetap Demo di Depan DPR

Meski Alami Peretasan, BEM SI Tetap Demo di Depan DPR - demo mahasiswa tolak bbm - www.indopos.co.id

Sejumlah elemen mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di depan Gedung DPR/MPR Senayan, Jakarta, Selasa (6/9/2022). Foto: Dhika Alam Noor/INDOPOS.CO.ID

INDOPOS.CO.ID – Massa demonstrasi dari Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) bakal kembali turun ke jalan untuk menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di depan Gedung DPR/MPR di Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (27/9/2022).

Menjelang aksi unjuk rasa, pihak BEM SI menyampaikan telah terjadi peretasan menyasar nomor WhatsApp koordinatornya. Kejadian tersebut teridentifikasi sejak semalam.

“Telah terjadi peretasan pada nomor WhatsApp Koordinator Media BEM SI. Peretasan terdeteksi pada 26 September 2022 pukul 21.24 WIB,” tulis keterangan BEM SI dilihat, Selasa (27/9/2022).

Insiden pembobolan data yang dialami salah satu koordinator massa mahasiswa itu, merupakan upaya menghalangi mereka bersuara di ruang publik. Aksi demonstrasi dipastikan bakal tetap berjalan.

“Hal ini diduga kuat sebagai langkah penggembosan atas Aksi Nasional III yang akan dilaksanakan. Maka dari itu, Aliansi BEM Nasional akan tetap melakukan Aksi Nasional III,” ujarnya.

Estimasi massa yang bakal menggeruduk Gedung DPR/MPR sekitar 5 ribu orang. Demonstrasi dimulai pukul 10.00 WIB. Memperingati Hari Tani Nasional dengan tajuk “Seruan Aksi Nasional III BBM Melejit, Petani Menjerit”.

Adapun beberapa tuntutan yang akan mereka sampaikan. Berikut tuntutan mereka. Antara lain, menuntut dan mendesak pemerintah mengoreksi mode pembangunan proyek strategis nasional (PSN) yang tidak berpihak kepada rakyat.

Mendesak pemerintah agar menghentikan kriminalisasi terhadap petani, nelayan, masyarakat adat dan aktivis agraria. Menuntut pemerintah melaksanakan reforma agraria dan menyelesaikan konflik agraria struktur.

Mendesak DPR dan pemerintah mencabut UU yang mempermudah perampasan tanah dan kriminalisasi rakyat. Serta menuntut pemerintah mencabut keputusan terkait kenaikan BBM. (dan)

Exit mobile version