Dalami Gagal Ginjal Akut Misterius Anak, Pakar Usul Bentuk Tim Ahli Khusus

Dalami Gagal Ginjal Akut Misterius Anak, Pakar Usul Bentuk Tim Ahli Khusus - gagal ginjal - www.indopos.co.id

Ilustrasi organ ginjal. (Freepik)

INDOPOS.CO.ID – Pakar ilmu kesehatan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Tjandra Yoga Aditama menyatakan, kasus gangguan ginjal akut misterius pada anak-anak harus ditangani secara serius. Karenanya perlu pembentukan tim khusus mendalami penyebabnya.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan, kasus gagal ginjal akut pada anak tengah didalami para dokter di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta. Hasil penilitiannya balal disampaikan dalam waktu dekat.

“Sambil semua berproses maka tentu semua kasus perlu mendapat penanganan maksimal, bila perlu dibentuk tim ahli khusus menganalisa secara mendalam dan melalukan penanganan klinis sesuai dengan bukti ilmiah mutakhir,” kata Tjandra melalui gawai, Jakarta, Kamis (13/10/2022).

“Dalam hal ini organisasi profesi IDAI tentu memegang peran utama,” tambahnya.

Ia menyarankan, melakukan pencarian data kasus penyakit tersebut dari rumah sakit lain, baik secara langsung ke rumah sakit maupun dengan melihat kompilasi data rumah sakit di Kementerian Kesehatan.

“Yang perlu di cari tentu adalah kecenderungan pola penyakit atau gejala sesuai yang dilaporkan pada kasus-kasus gangguan ginjal yang sekarang dilaporkan,” ujar Tjandra.

Menurutnya, dalam hitungan hari akan didapat setidaknya kesimpulan awal tentang apa yang sebenarnya terjadi dan seberapa besar dampak kesehatan masyarakatnya.

“Sesudah ada kesimpulan awal maka tentu harus diteruskan untuk mendapat kesimpulan lanjut menuju kesimpulan akhir, antara lain dengan pemeriksaan laboratorium dan genomik mendalam,” ucap Tjandra.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyampaikan, kasus gangguan ginjal akut atau Acute Kidney Injury (AKI) sudah mencapai ratusan tercatat hingga 10 Oktober 2022. Itu berdasar laporan yang dikirimkan dari sejumlah daerah.

“Sampai 10 Oktober ini, memang ada 14 di IDAI cabang yang melaporkan kasus seperti ini. Tipikalnya adalah AKI tanpa ada penyebab yang jelas dan jumlahnya ada 131,” beber Sekretaris Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nefrologi IDAI Eka Laksmi Hidayati dalam jumpa pers virtual, Jakarta, Selasa (11/10/2022).

Berdasar data yang dikantonginya puncak kasus gangguan ginjal akut tersebut, sudah terjadi pada September. Sementara bulan ini ada penambahan, namun tidak signifikan.

“Memang di Agustus kami ada 35 kasus, kemudian September meningkat jadi 71. Oktober ini sampai tanggal 11 ini sembilan kasus. Mudah-mudahan kasus ini nanti yang sudah menurun dan bisa hilang,” imbuh Eka. (dan)

Exit mobile version